Tugumalang.id – Pakar komunikasi Dr Aqua Dwipayana menekankan kepada insan pers agar tetap menjaga kualitas dan kredibilitas pemberitan di tengah arus kuat tren media sosial. Penegasan ini disampaikan pada acara sharing Komunikasi dan Motivasi yang digelar media Pedomanrakyat.co.id di Kafe Baca Jalan Adhiyaksa No 2 Makassar, pada Senin (04/04/2022).
Menurut Aqua, dengan adanya kualitas pemberitaan yang edukatif maka kredibilitas perusahaan media tidak kalah saing dengan media sosial. “Ibaratnya kita mau perang, kita harus siapkan senjata dan peluru. Kita siapkan media berkualitas yang ada nilai-nilai edukasinya ada idealismenya. Sehingga perang di pasaran kita bisa menang, ” ujar Dr Aqua.
Acara diskusi itu bertajuk “Mengoptimalkan kinerja media dengan memperbanyak jaringan dan merawatnya”. Para peserta nampak antusias membahas berbagai isu dan problematika di industri media.
Salah satu tema yang jadi perbincangan adalah terkait persaingan media massa dengan media sosial. Perkembangan di media sosial di era digital yang pesat semakin menyaingi informasi media massa. Bahkan pemberitaan media massa di era digital seakan mengikuti arus tren di media sosial.
Lebih jauh Aqua menegaskan, dengan adanya kualitas pemberitaan yang edukatif maka kredibilitas perusahaan media tidak kalah saing dengan media sosial.
“Ibaratnya kita mau perang, kita harus siapkan senjata dan peluru. Kita siapkan media berkualitas yang ada nilai-nilai edukasinya ada idealismenya. Sehingga perang di pasaran kita bisa menang, ” ujar Dr Aqua.
Dr Aqua menjelaskan, jika kredibilitas pemberitaan dibangun dari kualitas dan kemampuan SDM di masing-masing perusahaan media.
Menurutnya, para insan pers harus punya kemauan untuk terus berkembang dan tidak anti kritik. “Kita sebagai insan pers harus cerdas, cerdas pikiran, komunikasi, dan juga hatinya. Wartawan jangan ragu untuk menata diri. Kalau dapat masukan ya harus diterima dengan rendah hati. Jangan anti kritik, ” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Redaksi Tugubandung.id, Erwin Kustiman, menjelaskan, jika media massa saat ini tengah dalam masa transisi menuju era digital.
Hal ini menyebabkan kesalahpahaman sebagian besar masyarakat yang menganggap media sosial dan media massa sama.
“Masyarakat harus diberi edukasi perbedaannya, kalau media sosial kan lebih personal, kepemilikannya juga leeat akun individu masing-masing. Sementara media massa kan badan hukumnya jelas, ” ujar Erwin.
Menurut Erwin, para pengusaha media harus memperkuat dasar hukum kelembagaan perusahaannya.
Hal ini dilakukan agar media massa bisa dianggap kredibel oleh masyarakat.
“Sebagai media massa harus punya badan hukum jelas. Wartawannya harus ikut uji kompetensi wartawan. Karen kredibilitas media bergantung pada kecerdasan wartawannya, ” pungkasnya. (Laoh Mahfud)
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id