Tugumalang.id – Kabar duka menyelimuti kegiatan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana, saat melawat ke ajang PON XX Papua 2021. Sahabat karibnya di Malang, Nurul Lutfi dikabarkan tutup usia di umur 54 tahun, pada Jumat (8/10/2021) pagi.
Almarhum Lutfi diketahui menghembuskan nafas terakhir di kediaman orang tuanya di Wajak, Malang sekitar pukul 07.00 WIB. Lutfi wafat akibat penyakit stroke yang diidapnya selama tujuh bulan terakhir sejak bulan Desember 2020 lalu.
Dr Aqua merupakan teman sekelas Lutfi di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang pada 1988 lalu.
Aqua sontak kaget begitu menerima pesan di WhatsApp (WA) yang dikirimkan istrinya Lutfi, Alef Mufidah. Waktu itu, dia sedang dalam perjalanan menuju Papua selaku Staf Ahli Ketua KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik.
“Tadi itu pas mendarat di Bandara Sentani Jayapura, Papua dari Timika bersama Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, saya kaget membaca WA yang mengabarkan Lutfi berpulang. Meski saya tahu Lutfi sudah kena serangan stroke,” ucap Dr Aqua, dengan perasaan sedih yang sangat mendalam.
Begitu membaca pesan itu, Aqua langsung merasa lemas dan kehilangan sahabat terbaiknya. Dia langsung berdoa agar Lutfi wafat dalam keadaan husnul khotimah. ”Semoga semua amal ibadahnya diterima Allah SWT. Selain itu semua keluarga yang ditinggal tabah menerima cobaan ini,” harapnya.
Saat itu, Dr Aqua di mobil juga bersama Wakil Ketua Umum IV Bidang Kerja Sama Luar Negeri, Media, dan Humas KONI Pusat yang juga juara dunia tinju kelas bulu pertama yang berasal dari Indonesia, Chris John.
Kepada pria asal Semarang itu, Aqua menyampaikan teman akrabnya Lutfi meninggal di Malang. Chris John langsung menyampaikan turut berduka cita.
Usai kegiatan ini, Aqua ingin segera ziarah ke makamnya Lutfi di Malang. Namun karena dia berada di Papua hingga Minggu, 17 Oktober 2021, sehingga rencana itu ditunda sampai semua kegiatan di Papua tuntas. “Selesai PON XX nanti setelah kembali ke Jakarta, saya prioritaskan ke Malang. Ziarah ke makam Lutfi dan silaturahim ke keluarganya,” ujarnya.
Sementara itu, di rumah duka yang merupakan rumah orang tua Lutfi, tampak muram. Sejumlah kerabat dan tetangga hilir mudik berduyun-duyun menyampaikan bela sungkawa. Alamarhum sendiri langsung dikebumikan di TPU Wajak Pesantren pada pukul 10.00 WIB pagi tadi.
Sang istri, Alef Mufidah tampak lesu dan bermata sembab melayani pelayat yang datang. Dia merasa sedih suami tercintanya berpulang cepat.
Dia menuturkan bahwa suaminya kemungkinan terkena serangan stroke kedua. Memang, sebelumnya mendiang sudah terserang stroke. Namun seiring waktu kondisinya membaik. Sudah bisa berjalan dan juga berbicara dengan lancar meski terpatah-patah.
Hingga sekira 3 hari lalu, tepatnya pada Selasa (5/10/2021), tetangga rumah di daerah Tlekung Kota Batu mendengar suara mangkok pecah dari dalam rumah. ”Saat itu saya masih ngajar di sekolah lalu dikabari tetangga kalau suami saya jatuh,” kisah dia.
Sejak itu, kondisi kesadaran mendiang memburuk. Meski sudah dilakukan perawatan, kondisinya masih memburuk. ”Tapi masih sadar, saat saya tanya pulang ke Wajak? Dia mengangguk. Terus gak sadar lagi, koma sampai tadi pagi saya gak nyangka suami gak ada,” kisahnya.
Berpulangnya mendiang Lutfi membawa kesedihan mendalam bagi keluarga besar. Mereka kehilangan sosok utama penyambung tali silaturahmi antar keluarga. Hanya sosok Lutfi yang bisa merekatkan keluarga besar selama ini.
”Semua keluarga gak ada yang gak kenal Mas Lutfi. Dia orang yang peduli sama keluarga semua. Dia yang paling sregep (rajin) silaturahmi. Itu yang saya ingat dari beliau. Semua gak menyangka, orang baik ini pergi duluan,” kata adik iparnya, Rochmat Arifin.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti