MALANG, Tugumalang.id – Dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) yakni Prof. Dr. Fattah Hanurawan, M.Si, M.Ed, Rakhmaditya Dewi Noorrizki, S.Psi, M.Si, dan Mochammad Sa’id, S.Psi, M.Si melaksanakan penelitian terbaru.
Tim peneliti mengungkapkan adanya perubahan signifikan dalam cara pria Indonesia memandang dan mengekspresikan emosi. Studi ini menunjukkan bahwa semakin banyak pria muda di Indonesia yang beralih dari norma maskulinitas tradisional dengan melibatkan pria dari beragam latar belakang suku, agama, dan budaya berbagai daerah di Indonesia.
Para peneliti Fakultas Psikologi UM mengungkapkan bahwa fenomena tersebut memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental pria.
Baca Juga: Kerja Sama dengan Unima, Fakultas Psikologi UM Buka Peluang Emas Studi S2 dan S3 Psikologi di Wilayah Timur Indonesia
“Terbukanya ekspresi emosi tidak hanya membantu menurunkan tingkat stres, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mental pria,” ujar salah satu anggota Tim Peneliti Fakultas Psikologi UM, Rakhmaditya Dewi Noorrizki.
Sementara Prof. Fattah Hanurawan menekankan pentingnya hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Tim Peneliti Fakultas Psikologi UM dalam menghadapi stigma maskulinitas tradisional.
“Kami berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memotivasi lebih banyak pria untuk terbuka dalam mengekspresikan emosi dan menerima bantuan ketika membutuhkannya,” ungkapnya.
Penelitian yang dilaksanakan Tim Peneliti Fakultas Psikologi UM didukung oleh pendanaan non-APBN UM melalui skema Unggulan KBK.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi partisipan, mempelajari pengaruh budaya, agama, dan lingkungan tempat tinggal dalam membentuk nilai-nilai maskulinitas.
Penelitian juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin 3 yakni memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua kalangan. Kesehatan mental, terutama di kalangan pria muda, seringkali terabaikan karena norma-norma sosial yang menganggap pria harus kuat dan tidak boleh menangis.
Baca Juga: Gelar Kuliah Tamu Bersama IAIN Manado, Fakultas Psikologi UM Bahas Tantangan Kesehatan Mental di Era Transformasi Digital
Mengatasi stigma ini, menurut para peneliti merupakan langkah penting untuk membangun masyarakat lebih inklusif dan mendukung kesejahteraan mental.
Dengan hal tersebut diharapkan akan ada lebih banyak ruang untuk peran maskulinitas yang lebih fleksibel dan inklusif, serta mendukung pria Indonesia untuk hidup sehat secara fisik dan mental.
Informasi lebih lanjut seputar Fakultas Psikologi UM dapat diakses melalui laman, https://fpsi.um.ac.id/.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Redaktur: jatmiko