Tugumalang.id – Tim Pengabdian Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (FT UM) membuat Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa Mesin Spinner berbasis inverter untuk meniriskan kacang mete. Alat ini diberikan kepada kelompok UMKM di Kabupaten Malang.
Pengabdian kepada masyarakat ini diketuai Dyah Lestari ST MEng dengan anggota tim dosen yang terdiri dari Sujito ST MT PhD dan Aripriharta ST MT PhD yang dibantu dengan beberapa mahasiswa yakni Nathaniela Azaria Ashari dan Muhammad Rafli Dwi Suryanto yang berasal dari jurusan Teknik Elektro.
Kata Dyah, inisiatif dilakukannya pembuatan Mesin Spinner muncul dari permasalahan yang dihadapi kelompok UMKM Shingkara akan kualitas produksi yang kurang maksimal dan umur dari produk yang tidak bisa bertahan lama dikarenakan banyaknya kandungan minyak dalam produk.

“Salah satu produk dari kelompok UMKM Shingkara yaitu produksi kacang mete goreng. Kacang mete yang diproduksi selama ini sering mengalami bau tengik dikarenakan mengandung banyak minyak,” sebutnya.
“Selain itu, umur dari kacang mete goreng yang dibuat juga tidak bisa bertahan lama,” tambahnya.
Dari permasalahan tersebut, maka Tim Pengabdian Dosen FT UM berinisiatif membantu kelompok UMKM Shingkara dengan membuat Mesin Spinner Berbasis Inverter agar produksi kacang mete goreng bisa menjadi lebih baik.
“Mesin Spinner tersebut nantinya akan digunakan oleh kelompok UMKM Shingkara untuk meniriskan minyak goreng yang tersisa pada kacang mete setelah proses penggorengan, guna meningkatkan kualitas dan produksi yang dilakukan oleh kelompok UMKM tersebut,” jelasnya.
Pada Jumat (24/9/2021), mesin yang sudah jadi tersebut diserahkan di rumah salah satu perwakilan dari kelompok UMKM Shingkara. Prosesi penyerahan mesin dilakukan secara simbolis dan sederhana dengan penandatanganan surat serah terima antara Tim Pengabdian Dosen FT UM dengan perwakilan kelompok UMKM Shingkara.
“Prosesi penyerahan Mesin Spinner berbasis inverter dihadiri juga beberapa anggota UMKM Shingkara. Prosesi serah terima dilakukan dengan protokol kesehatan ketat karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19,” jelasnya.
Pada saat sebelum proses penandatangan dimulai, Dyah menjelaskan cara kerja dari TTG Mesin Spinner berbasis inverter kepada kelompok UMKM. Dia juga menjelaskan cara merawat mesin tersebut agar awet dan tahan lama.
“Ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kami sebagai akademisi kepada masyarakat umum dan terkhusus kepada UMKM ini,” jelasnya.
“Mesin ini kami buat bersama tim selama kurang lebih 1 bulan setengah agar dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan kelompok UMKM Singkara,” imbuhnya.
Pihaknya berharap mesin yang diberikan bermanfaat bagi kelompok UMKM Singkara sehingga ke depan ada tindak lanjut dalam program pengabdian kepada masyarakat ini.
Sementara itu, Kelompok UMKM Shingkara berterima kasih atas apa yang diberikan Dosen FT UM. Afiani Fadian SE selaku perwakilan kelompok UMKM mengatakan bahwa pihaknya berharap kegiatan ini akan menjadikan produk ini menjadi unggulan di Komunitas Shingkara.
“Kami sangat senang dan sangat berterima kasih dengan adanya pemberian Mesin Spinner, ini dapat sangat membantu pekerjaan kami,” ucapnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh ketua kelompok UMKM Shingkara, Sri Handayani,. Dia menuturkan bahwa dengan adanya Mesin Spinner ini, kelompok UMKM Shingkara tidak hanya bisa memproduksi kacang mete goreng saja. “Namun bisa berkembang untuk mencoba memproduksi hal lainnya,” harapnya.(ads)