MALANG – Demi menyongsong 100 hari pertama Bupati Malang, HM Sanusi MM. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang menunjukkan terobosan, berupa sertifikasi kompetensi bagi cleaning service yang ada di Kabupaten Malang.
Hal ini ditandai dengan digelarnya Rapat Koordinasi dalam rangka Peningkatan Ketrampilan bagi Pekerja Outsourcing Cleaning Service, di Wilayah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Perusahaan di Kabupaten Malang pada Selasa (02/03/2021).
“Inovasi ini setelah Bupati dilantik, langsung ditindaklanjuti Disnaker peningkatan keterampilan bagi pekerja outsorcing cleaning service,” ungkap
.
Yoyok menjelaskan jika sertifikat ini semacam ijazah dan bekal bagi para penyedia jasa kebersihan khususnya untuk karyawan outsourcing. Pemberian ijazah ini sendiri dapat dilakukan dengan ujian kompetensi untuk memberikan sertifikat kompetensi.
“Jadi, dengan ujian kompetensi ini kita memberikan bekal bagi para cleaning service di Kabupaten Malang. Jika sewaktu-waktu mereka mengalami pemutusan hubungan kerja, mereka tetap memiliki bekal untuk bekerja di tempat lain dengan sertifikat ini,” jelasnya.
Sertifikasi kompetensi ini sendiri akan diberikan secara gratis, sehingga peserta tidak dipungut biaya apapun.
Yoyok menjelaskan bahwa kebijakan ini sendiri merupakan implementasi dari amanah undang-undang. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, Disnaker mengundang RSUD Lawang, RSUD Kanjuruhan, Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Malang dan belasan HRD perusahaan yang ada di Kabupaten Malang.
Ia meminta pada instansi dan perusahaan untuk aktif mengirimkan data cleaning service ke pihak LSP Cleaning Service Nusantara.
“Diharapkan RSUD Lawang dan RSUD Kanjuruhan mengirimkan personel untuk mengikuti program ini. Ini kan terobosan baru untuk mendukung 100 hari Bupati, HM Sanusi MM dan Wakil Bupati, Didik Gatot Subroto. Gratis tidak usah bayar,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur LSP Cleaning Service Nusantara, Hesnud Daulah ZA MPsi, menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan ujian kompetensi ini diperkirakan pada April 2021. Lamanya satu hari.
Sementara untuk jumlah pesertanya, pihaknya menunggu data dari masing-masing instansi dan perusahaan. Sebagai informasi, sejak berdiri tahun 2016 hingga 2020, LSP ini menguji dan mengeluarkan sertifikasi untuk 6 ribu cleaning service.
“Baru nanti kami laporkan ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk kuotanya. Jadi nanti akan dilakukan secara bergelombang untuk ujian kompetensinya,” terangnya.
Hesnud mengatakan, jika beberapa materi yang akan diujikan berupa teori dan praktik, untuk ujian praktik merupakan kegiatan yang dikerjakan sehari-hari. Untuk ujian kompetensi reguler cleaning service. Sedangkan yang diujikan, kompetensi reguler.
“Contohnya, jika penyedia jasa kebersihan biasa membersihkan toilet, maka yang diujikan adalah cara membersihkan toilet. Saya juga menyambut baik terobosan dari Disnaker ini. Karena mendukung program nasional, yakni SDM Unggul Indonesia Maju. Sehingga nanti dia berharap, para cleaning service di Kabupaten Malang memiliki keterampilan yang diakui melalui sertifikasi kompetensi,” pungkasnya.