Tugumalang.id – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang terus mengembangkan kualitas UMKM di Kota Malang. Terbaru, Diskopindag Kota Malang menggelar acara Pemberdayaan melalui Kemitraan Usaha Mikro pada Rabu (25/10/2023).
Dalam acara itu ratusan pelaku UMKM bidang kuliner, fashion hingga ekraf dihadirkan dan dipertemukan dengan calon buyer dari berbagai daerah dan berbagai bidang latar belakang industri besar. Setidaknya ada 110 pelaku UMKM dan 20 buyer yang hadir dalam acara itu.
Selain dipertemukan dengan buyer, para pelaku UMKM itu juga diberikan paparan materi soal pengembangan usaha hingga strategi peningkatan kemitraan.
Baca Juga: Pemerintah Kota Malang Buka Sayembara Logo HUT Jelang Usia ke-109 Tahun
Kabid UMKM Diskopindag Kota Malang, Faried Suhaidi ST MM menyampaikan bahwa para pelaku UMKM yang dihadirkan tersebut memang didorong untuk mengembangkan jangkauan pemasarannya. Dikatakan, mereka juga telah dikurasi mulai kualitas, packaging hingga legalitasnya.

“Mudah mudahan dengan cara ini ada be to be antara pelaku UMKM dengan buyer yang datang,” ujarnya.
Menurutnya, Diskopindag Kota Malang sejauh ini telah membina sekitar 19.870 pelaku UMKM berbagai bidang usaha. Dari angka itu, sekitar 8 ribu UMKM sudah berkembang pesat dan memiliki legalitas.
“Keberadaan mereka, pelaku UMKM itu sudah terbukti menjadi penggerak perekonomian Kota Malang. Bahkan mereka juga menyerap tenaga kerja lokal. Jadi dampak mereka sudah luar biasa,” tuturnya.
Baca Juga: Komitmen Nahkodai Kota Malang, Pj Wali Kota Malang Kawal Langsung SAKIP Pemkot Malang
“Produk teman teman UMKM di Kota Malang ini diakui. Jadi saat kami menerima kunjungan kerja dari luar kota, mereka banyak yang kaget dengan produk UMKM ini, kemasannya sudah bagus, legalitas lengkap dan kreatif,” imbuhnya.
Faried mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga terus mendorong UMKM binaan Diskopindag Kota Malang yang masih proses berkembang atau belum punya legalitas untuk segera naik kelas dengan peningkatan kualitas produk, pemasaran hingga legalitas.
“Target kami, 2024 sektor kuliner wajib bersertifikat halal semua. Jadi kami genjot UMKM terutama bidang kuliner di Kota Malang ini agar legalitasnya terpenuhi semua,” lanjutnya.
Secara umum, 19.870 pelaku UMKM yang menjadi binaan Diskopindag Kota Malang telah diberikan berbagai bekal dalam mengembangkan usaha. Mulai pendampingan peningkatan kualitas produk, klinik bisnis selama setahun, strategi pemasaran, packaging, membuat laporan usaha hingga legalitas produk dan usaha.
“Tentu kami terbuka bagi masyarakat yang ingin bergabung menjadi UMKM binaan kami, baik yang sudah punya usaha maupun yang sedang merintis usaha. Silahkan buka sosial media kami, bisa daftar lewat online,” tuturnya.
Sementara itu, Atikah Delani Yasmin, pengusaha desserts box yang menjadi pelaku UMKM binaan Diskopindag Kota Malang sejak 2022 menyampaikan bahwa usahanya berkembang pesat setelah dibina Diskopindag.
“Saya salah satu penerima bantuan modal berupa alat produksi. Jadi kapasitas produksi saya meningkat dan produksi menjadi efektif setelah mendapat bantuan alat produski itu” kata dia.
Selain bantuan alat produksi, Atikah menyampaikan bahwa Diskopindag Kota Malang aktif memberikan pelatihan dalam mengembangkan usaha. Mulai digital marketing hingga pendampingan legalitas.
“Produk saya kan memang butuh legalitas BPOM supaya bisa menembus market yang lebih besar,” ujarnya.
Dia mengatakan memang sudah memiliki usaha sejak 2019, namun baru berkembang setelah bergabung sebagai UMKM binaan Diskopindag Kota Malang. Saat ini menurutnya, omzet bulanan usahanya sudah meningkat sekitar 10 kali lipat.
“Peningkatannya sampai 10 kali lipat. Jadi sebulan omzet usaha saya sudah sekitar Rp 10-12 juta perbulan. Saya juga menyerap tenaga kerja, sekarang ada 3 karyawan” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A