Tugumalang.id – Kusmilah merupakan seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Dia ditetapkan sebagai kader terbaik nasional kategori kader Institusi Masyarakat Perkotaan/Pedesaan (IMP) Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) atau Sub Pembina Keluarga Berencana Desa (Sub PPKBD) Kota Malang dalam Gebyar Apresiasi Tenaga Lini Lapangan Terbaik.
Kegiatan tersebut dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pada Selasa (15/6/2021) lalu, secara daring.
Kusmilah yang juga mewakili Jawa Timur itu bercerita, awal mula keterlibatannya sebagai kader lantaran peduli dengan program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
“Program ini menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan. Mengarahkan keluarga mempunyai rencana berkeluarga, mempunyai anak, mempunyai pendidikan, sehingga terbentuk keluarga-keluarga yang berkualitas,” jelasnya, pada Jumat (25/6/2021).
Kusmilah mengaku, menjadi kader IMP tidak mudah karena banyak tantangan dalam pelaksanaan program Bangga Kencana. Bukan hanya dari masyarakat, tetapi juga dari kalangan tokoh masyarakat. Diantaranya, dia sering menemui berbagai mitos di kalangan masyarakat terkait pemakaian alat kontrasepsi.
“Maka muncul pemikiran untuk mengembangkan media penyuluhan dan metode penyuluhan. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan pencapaian keluarga berencana (KB), sekaligus menepis mitos-mitos terkait kontrasepsi,” ujarnya.
Untuk menyukseskan program keluarga berencana, Kusmilah membuka rumah konseling. Wanita kelahiran Malang ini membuka pintu rumahnya untuk para warga sekitar untuk konsultasi terkait program Bangga Kencana. Rumahnya yang ada di tengah-tengah wilayah RW 5 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini, cukup strategis bagi warga sekitar yang ingin konsultasi.
“Banyak warga yang datang untuk konsultasi, seperti jenis-jenis alat kontrasepsi dan pemilihan alat kontrasepsi yang tepat ataupun terkait mitos-mitos yang salah terkait alat kontrasepsi tersebut,” sambungnya.
Kusmilah juga tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi informasi. Dia memiliki grup WhatsApp dari berbagai kelompok, seperti PKK RT dan RW, pengajian, grup Sub PPKBD, pendidikan anak usia dini (PAUD), dan lainnya.
Menurutnya, media ini mudah dan murah untuk menyampaikan informasi terkait program Bangga Kencana.
“Beberapa kegiatan seperti pelayanan KB gratis, pendataan keluarga, jadwal acara kelompok kegiatan (Poktan), Posyandu, dan PAUD bisa disampaikan melalui grup ini,” ujar ibu rumah tangga ini.
Kusmilah memang memiliki kepedulian tinggi terhadap program-program keluarga berencana. Dia membentuk grup Pelopor yang terdiri dari para ibu yang telah menggunakan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Dengan grup Pelopor itu, Kusmilah bisa mengajak ibu-ibu usia subur untuk memakai KB MKJP. Hal ini dilakukan agar memudahkan perekrutan calon akseptor, karena telah menerima edukasi secara langsung.
Kusmilah juga memiliki program Lot Pintar. Dengan program ini, para ibu-ibu bisa mengajukan pertanyaan terkait Bangga Kencana saat ada kegiatan kelompok, seperti saat pertemuan kader atau kegiatan PKK. Sehingga saat kegiatan, mereka tak hanya mendengar atau menerima informasi saja dari para kader tetapi juga aktif bertanya.
Tak hanya fokus pada kaum ibu, Kusmilah turut konsentrasi terhadap Bina Keluarga Balita (BKB). Dia mengembangkan alat permainan edukatif (APE) dari bahan-bahan daur ulang.
“Kami melibatkan anak-anak dalam pembuatan APE tersebut. Tujuannya untuk melatih keterampilan motorik halus anak dan membangun kemandirian. Selain itu, APE ini untuk meningkatkan hubungan antara anak dan orang tuanya,” ujar wanita yang juga menjadi kader BKB ini.
Mengetahui hal ini, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, sangat mengapresiasi Kusmilah. “Selamat kepada ibu Kusmilah yang meraih prestasi membanggakan ini. Semoga kader IPM lainnya mengikuti langkah yang telah dibangun ini,” harapnya.
Melalui prestasi ini, kata dia, akan menjadi inspirasi bagi Tenaga Lini Lapangan di Kota Malang, sehingga program Bangga Kencana yang telah dicanangkan pemerintah bisa berjalan dengan baik.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat. Terima kasih atas dedikasinya sebagai petugas lapangan. Semoga dengan berencana, terwujudlah keluarga yang sejahtera,” pungkasnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti