Tugumalang.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar mewaspadai penipuan berkedok penyaluran hadiah TV mengatasnamakan petugas puskesmas. Hal itu merespons adanya seorang lansia di Jalan Kertorejo, Kota Malang yang menjadi korban penipuan berkedok hadiah TV.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan, bahwa masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan petugas puskesmas. Pasalnya, selama ini tidak pernah ada program pemberian hadiah dari puskesmas dalam bentuk apapun dengan meminta imbalan.
“Selama ini kami tidak pernah ada program layanan kesehatan berhadiah. Kami memastikan itu tidak ada,” ucapnya, Senin (30/10/2023).
Baca Juga: Lansia di Kota Malang Jadi Korban Penipuan Berkedok Hadiah TV dari Puskesmas
Husnul menegaskan bahwa pihaknya selalu mengedepankan regulasi dalam menjalankan program-program layanan kesehatan. Kalaupun ada penyaluran hadiah, dia menyampaikan pastinya akan menyalurkan melalui perangkat RT/RW, lurah atau camat.
“Jadi tidak mungkin kami akan turun langsung untuk menyalurkan hadiah. Kemudian yang lebih penting, kami turun selalu memakai identitas, bisa seragam, id card atau surat tugas,” tuturnya.
Kini, pihaknya menyarankan masyarakat yang menemui aksi penipuan bermodus penyaluran hadiah mengatasnamakan puskesmas agar mengecek kebenarannya. Misalnya mengonfirmasi hadiah itu ke perangkat RT/RW.
“Tentu ini juga akan kami sampaikan ke kepala puskesmas untuk menyampaikan imbauan ke masyarakat yang berobat baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua RW 3 Kelurahan Ketawanggede, Medi Harsono menjelaskan bahwa warganya di Jalan Kertorejo bernama Jais menjadi korban penipuan berkedok penyaluran hadiah TV yang dilakukan 2 orang pria dan wanita yang mengaku sebagai petugas dari Puskesmas Dinoyo pada Sabtu (28/10/2023).
Baca Juga: Waspada Penipuan Mencatut Nama PJ Wali Kota Malang
Pelaku sempat bertanya kepada korban apakah pernah ikut vaksinasi Covid-19 dan mendapat hadiah atau uang. Korban kemudian menjawab pernah ikut vaksinasi tapi tak pernah mendapat hadiah maupun uang.
“Kemudian pelaku menyampaikan bahwa sekarang hadiahnya bukan berupa uang, tapi berupa TV,” ungkapnya.
Selanjutnya, pelaku meminta korban untuk menembus TV itu sebagai pajak sebesar Rp 800 ribu. Korban sempat menolak karena sudah punya TV dan saat itu korban mengaku hanya ada uang Rp 500 ribu. “Pelaku setuju, akhirnya dikasih Rp 500 ribu,” ujarnya.
Kemudian salah satu pelaku pamit keluar untuk mengambil TV. Sedangkan salah satu pelaku masih tinggal dan ngobrol dengan korban. Pelaku ini kemudian meminta korban ganti baju untuk foto sebagai penerima hadiah.
Ketika korban ganti baju di kamar, pelaku kembali menggondol dompet korban berisi uang Rp 100 ribu dan segera kabur meninggalkan lokasi. Total, korban mengalami kerugian sebesar Rp 600 ribu.
“Jadi setelah dikasih Rp 500 ribu, dompet korban berisi Rp 100 ribu juga dibawa kabur,” bebernya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Dinoyo, Ida Megawati memastikan bahwa pelaku bukanlah petugas dari Puskesmas Dinoyo. Pihaknya juga menegaskan bahwa Puskesmas Dinoyo tak pernah memiliki program layanan kesehatan berhadiah TV.
“Kami di Puskesmas Dinoyo sama sekali tidak ada program penyaluran hadiah TV,” ucapnya.
“Jadi itu (pelaku penipuan) yang jelas bukan dari Puskesmas Dinoyo. Saya bisa yakinkan 100 persen bahwa tidak ada petugas kami di sini yang melakukan hal seperti itu,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A