Tugumalang.id – Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID-19. Terjadi penurunan pengetahuan dan keterampilan siswa yang signifikan atau biasa disebut learning loss.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani SS menyampaikan bahwa kondisi tersebut dapat terjadi karena berbagai faktor baik kelemahan SDM, strategi pembelajaran, hingga pemanfaatan teknologi informasi.
“Learning loss sudah barang tentu akan terjadi karena kurikulum kita tidak dirancang untuk disampaikan secara daring. Kendalanya sudah pasti banyak, dirasakan mulai dari fasilitator pendidikan hingga stakeholder,” ujarnya, dalam Diskusi Kolaboratif yang digelar Skema Institute bertajuk ‘Sinergi Merawat Optimisme Kota Malang Menyambut Tahun 2022’, pada Jumat (4/2/2022).

Karena itu, lanjut Amithya, hadirnya kebijakan baru kurikulum prototipe sebagai upaya sistemik untuk mengatasi krisis belajar serta rendahnya kompetensi dasar dan ketimpangan yang tinggi dinilai dapat menjadi sebuah pilihan kurikulum mendatang. Terlebih dengan situasi pandemi yang belum juga menjadi endemi ini membuat dunia pendidikan mengalami banyak kendala belajar.
“Yang kita geluti saat ini adalah kesehatan yang kemudian berimbas pada pendidkan. Anak-anak dengan adanya pandemi, PPKM, pembatasan-pembatasan mengharuskan mereka belajar di rumah, tidak bisa bertemu secara langsung di sekolah, pasti ada penyederhanaan bagaimana guru men-deliver materinya sehingga muncul learning loss,” imbuhnya.
Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen untuk berkolaborasi dalam penanganan pandemi ini. Mulai dari tata laksana protokol kesehatan hingga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang terus dikuatkan sehingga pandemi dapat terkendali dan seluruh warga Kota Malang optimis untuk kembali bergerak dari sisi ekonomi, pendidikan, politik, sosial, maupun budaya.

“Dalam pandemi, kita harus adaptif, kolaboratif, dan kreatif. Kita harus bergerak dalam situasi yang serba membatasi ini. Semakin konsisten menjaga prokes semakin cepat pandemi berubah menjadi endemi. Terlebih pemerintah daerah juga mengupayakan penyalurkan vaksin bagi warga Kota Malang agar pencapaian target vaksinasi dapat tercapai,” tukasnya.
Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso ST MT menambahkan bahwa pandemi COVID-19 membawa banyak pengaruh, sekaligus membuka peluang terus bangkit dengan berbagai penyesuaian terhadap perkembangan era teknologi informasi dan digitaliasi.
“Kita baru saja memasuki gelombang ketiga. Kita berharap setelah ini bisa segera pulih lagi. Terlebih, meskipun ada fase keterlambatan penyesuaian, pandemi juga membawa perkembangan. Khususnya sektor teknologi informasi yang semakin kuat,” kata dia.
Ia juga menegaskan pentingnya sinergi pentahelix maupun hexahelix untuk saling mengisi, membangun, dan mengembangkan suatu kota.
Ditambah, sektor industri kreatif atau ekonomi kreatif diakuinya terus berkembang dan bertumbuh di tengah arus kemajuan teknologi informasi serta pandemi COVID-19 ini.
“Karena itu, perkembangan SDM di Kota Malang tidak perlu diragukan lagi. Baik tingkat SD sampai perguruan tinggi karena Malang ini tempat penggodokan. Banyak lembaga pendidikan di Kota Malang yang berkualitas. Bahkan sederet tokoh nasional dan internasional juga lahir, besar, bahkan menempuh pendidikan di sini,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Skema Institute, Harianto mengatakan bahwa forum yang digelar di ruang publik ini menjadi wadah untuk mempertemukan pejabat publik dan berbagai elemen, khususnya masyarakat guna saling berdiskusi, menyampaikan berbagai gagasan perspektif hingga informasi.
“Seperti kegiatan ini yang kemudian kita pertegas dan fokuskan adalah bagaimana potensi SDM yang ada di Kota Malang,” bebernya.
Ke depan, pihaknya berharap kegiatan serupa dapat terus digalakkan di berbagai ruang publik dengan tema-tema yang berbeda. Terlebih, kegitan ini juga mendapat banyak apresiasi positif dari berbagai pihak.
“Tentunya kami berharap ini dapat didiskusikan kembali dan menjadi bola salju. Artinya semua harus terlibat untuk memberikan masukan yang konstruktif bagi Pemerintah Kota Malang dan perbaikan kondisi di Kota Malang,” tandasnya.
Diketahui, kegiatan yang berlangsung dengan protokol kesehatan ketat ini dihadiri oleh beberapa narumber. Selain Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso ST MT dan Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani SS, ada pula Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Supiyan SSos; CEO Hasra Group sekaligus Tokoh Pemuda, M Anas Mutaqqin; dan Dosen FISIP Unitri Malang, Abd Rohman SSos MAp.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti