MALANG, tugumalang.id – Muhammad Afrizal (10), korban luka Tragedi Kanjuruhan akhirnya bisa pulang usai menjalani perawatan di RSSA Malang selama 24 hari. Meski belum pulih total, bocah asal Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Malang itu tampak semringah bisa pulang pada Rabu (26/10/2022).

Afrizal telah menjalani operasi sebanyak 5 kali di RSSA Malang. Salah satunya operasi penanaman kulit pada kaki kanannya. Dia juga sempat mengalami gangguan di bagian paru paru akibat trauma dalam Tragedi Kanjuruhan yang dialaminya.
Selain itu, Afrizal juga sempat mengalami kondisi stres pasca-trauma. Namun kondisi itu sudah mulai membaik usai menjalani perawatan intensif. Kini Afrizal tinggal menjalani pemulihan luka di kaki.
Afrizal merupakan salah satu korban luka Tragedi Kanjuruhan. Kala itu dia menonton pertandingan Derbi Jatim di Stadion Kanjuruhan bersama sang ayah di gate 8.
Ayah Afrizal, Atok Ilah mengatakan bahwa sebetulnya mereka berangkat ke Stadion Kanjuruhan bersama Ibu Afrizal. Namun Ibu Afrizal tak masuk stadion dan tinggal di mobil.
“Jadi dia (Afrizal) lihat sama saya mas. Waktu kejadian, ibunya saya tingal di mobil parkiran”ucapnya.
Saat peristiwa malam kelam pada 1 Oktober 2022 itu memuncak, ribuan suporter berdesakan ketika berusaha keluar dari stadion. Saat itulah petaka datang, sejumlah suporter berjatuhan.
Atok berusaha tetap bersama Afrizal meski situasi saat itu tengah berdesak desakan. Dia mengatakan bahwa harus menggapit anaknya dengan kaki agar tak terlepas dari sang putra.
“Afrizal saya gapit dengan kaki saya,” ujarnya.

Hingga akhirnya mereka berdua bisa terbebas dari maut di Tragedi Kanjuruhan. Namun mereka terpisah saat dievakuasi. Afrizal dilarikan ke RSSA Malang. Sementara Atok yang kini matanya masih merah dan kakinya pincang menjalani perawatan di rumah.
Ibu Afrizal, Aminayu mengatakan bahwa dirinya sempat kebingunan mencari keberadaan anaknya sebelum ditemukan di RSSA Malang. Semua RS rujukan korban Tragedi Kanjuruhan dia hampiri hingga akhirnya menemukan Afrizal di RSSA Malang.
Dia juga mengungkapkan bahwa Afrizal tidak ingat sama sekali dengan kejadian Tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, Afrizal juga sering mengigau saat menjalani perawatan.
“Kalau abis tidur suka ngelantur, ngomong sendiri. Tapi sekarang sudah normal,” ucapnya.
Saat ini, Aminayu hanya berharap anaknya dapat segera pulih seperti sedia kala agar bisa melanjutkan pendidikan. “Saya tentu masih trauma, tapi kalau Afrizal waktu ditanya bilangnya masih mau nonton Arema,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Foto-foto: Rubianto
editor: jatmiko