MALANG – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang melakukan tes urine bagi sopir angkot dan bus di Terminal Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
“Tes urine ini dilakukan untuk mendeteksi dini kerawanan di Kabupaten Malang ini,” ujar Letkol Laut (PM) Candra Hermawan, Kepala BNN Kabupaten Malang.
Tes yang dilaksanakan Selasa (22/3/2022) pagi ini juga merupakan salah satu rangkaian dari perayaan hari ulang tahun (HUT) BNN ke-20.
Sebanyak 43 sopir angkot dan bus yang beroperasi di wilayah Kabupaten Malang mengikuti tes urine ini dan semuanya dinyatakan negatif narkoba.
Menurut Candra, sopir merupakan profesi yang rawan menggunakan narkoba. “Rawannya mereka itu kebanyakan untuk merangsang. Kalau menggunakan sabu, mereka (bisa) tidak tidur dan kuat,” jelasnya.
Selain sopir, profesi lain yang yang rawan menggunakan narkoba adalah pegawai yang bekerja di malam hari.
“Pegawai malam ini masih belum (dites). Nanti kami jadwalkan berikutnya,” kata Candra.
Selain deteksi dini, BNN Kabupaten Malang juga melakukan sosialisasi untuk meminimalisir peredaran narkoba.
“Sosialisasi melalui talkshow ataupun sosialisasi di tingkat pemerintahan, kecamatan, dan desa,” sebut Candra.

Ia juga mengatakan seandainya ada sopir yang terdeteksi menyalahgunakan narkoba, pihaknya akan melakukan asesmen sejauh mana ia menggunakan barang haram tersebut dan kemudian melakukan rehabilitasi. Namun karena hasil menunjukkan sopir-sopir tersebut negatif narkoba, maka tindakan tersebut tidak diperlukan.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id