Tugumalang.id – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang yang terlibat dalam program Mahasiswa Masuk Desa (MMD) 2023 di Desa Tulungrejo, Kota Batu, Jawa Timur, menelurkan inovasi menarik. Mereka mengembangkan platform aplikasi bernama Desaverse agar seluruh potensi desa bisa dikenal khalayak luas.
Desa Tulungrejo sendiri menjadi salah satu desa dengan berbagai macam kekayaan potensi wisata hingga pertanian yang sudah mandiri. Meski begitu, seluruh potensi itu masih belum dikenal khalayak lebih luas.
Pihak desa sendiri sadar diri soal itu. Mereka lalu merespons cepat penawaran UB Malang terkait aplikasi mini broadcast tersebut. Bahkan, aplikasi ini sudah berjalan. Saat ini, Desaverse sedang dalam proses penyiapan badan hukum agar tidak diambil pihak lain.
Baca Juga: 5 Aplikasi E-book Gratis Paling Berguna, Bisa Akses Bacaan Digital Kapan Saja
Dosen Pembimbing Lapang MMD Tulungrejo Batu, Ir Endra Yuafanedi Arifianto ST MT, mengungkapkan bahwa Desa Tulungrejo menjadi 1 dari 3 desa dengan respons yang cepat dengan program Desaverse ini. Dua desa lainnya antara lain Desa Osing Kemiran dan Desa Kalipuro.
Urgensi keberadaan aplikasi ini di desa tersebut memang diperlukan. Mengingat masih banyak potensi desa mulai di sektor ekonomi masyarakat, UMKM, pertanian, seni budaya dan paling penting adalah sektor pariwisata.
“Ketika kita tawarkan program ini, mereka langsung merespon cepat. Mereka mengatakan siap secara SDM maupun pendanaan, yang penting warga desa dilatih sampai bisa,” tuturnya pada tugumalang.id, Selasa (18/7/2023).
Diharapkan dari aplikasi ini, setiap warga desa bisa menjadi selayaknya jurnalis yang melaporkan setiap kegiatan dan potensi desanya. Sehingga nantinya aplikasi ini bisa berkembang dan bermanfaat bagi orang banyak dan memiliki prospek jangka panjang.
Baca Juga: 12 Aplikasi Nonton Film Gratis, Nikmati Hiburan Tanpa Batas Saat Santai
Endra menjelaskan, aplikasi yang dibuat bersama PT Borsya Digital Smartindo ini sifatnya sudah terekam secara real time, baik streaming maupun live.
Aplikasi ini untuk saat ini masih hadir dalam bentuk aplikasi hingga website. Jika nantinya berkembang, tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan lebih jauh menjadi sebuah start up.
Dengan terbentuknya ekosistem start up yang baik, Desaverse akan memiliki manfaat yang bersifat jangka panjang. Bahkan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan komersial untuk mengangkat ekonomi masyarakat sendiri.
“Jadi, program pengabdian kita tidak berhenti hanya di MMD saja, tapi juga bersifat jangka panjang. Nanti, meski MMD sudah usai, kami masih tetap akan mengawasi dan mengembangkannya bersama masyarakat desa,” jelasnya.
Aplikasi ini dikenalkan dalam kegiatan BONSAI (Bincang dan Obrolan Santai) bersama pakar UB Malang di Balai Desa Tulungrejo. Turut hadir dalam kegiatan BONSAI itu, Ketua Program MMD Dr Sujarwo SP MP, Kepala DIK Zulfaidah Penata Gama SSi MSi PhD dan Kepala Desa Tulungrejo, Suliyono.
Kepala Desa Tulungrejo, Kota Batu, Suliyono, berharap Program MMD UB di desa itu tidak hanya sebatas menjadi program saja, tapi diharapkan juga dapat mengembangkan desa dalam jangka panjang. Termasuk peningkatan kualitas SDM.
“Kami berharap UB juga bisa membantu SDM di desa untuk menggunakan peralatan mini broadcast tersebut, sehingga semua kegiatan pariwisata, pertanian dan lainnya yang sudah terintegrasi ini bisa berkembang lebih baik lagi,” ucapnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A