Tugumalang.id – Universitas Brawijaya (UB) menarik 1.279 mahasiswa baru (Maba) dari kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Selasa (7/2/2023). Penarikan ini dilatari oleh ratusan maba yang mengalami gejala keracunan makanan.
Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) Fakultas Teknik UB, Adharul Muttaqin, mengatakan bahwa memang terdapat beberapa perbedaan data terdampak keracunan dari Dinkes Kabupaten Malang, Polres Malang dan Kampus UB.
“Memang betul data Polres 360 terdampak, kalau dari dinkes malah 501 mahasiswa. Memang betul ratusan, tapi detailnya, data kami, mahasiswa yang benar-benar mengeluhkan sakit setelah kami cek ada sekitar 289 mahasiswa,” ungkapnya, Rabu (8/2/2023).
Dari ratusan mahasiswa itu, Muttaqin menyampaikan bahwa hanya 11 mahasiswa yang sampai masuk ke Puskesmas dan RSUB. Sementara sisanya hanya bergejala ringan.
Meski begitu, pihaknya menyatakan sebagian besar sudah mulai membaik dan pulih. Kini, tinggal 1 mahasiswa yang masih menjalani perawatan medis di RSUB.
“Memang ada 1 mahasiswa yang saat ini masih ada di RSUB. Laporan terakhir, kondisinya sudah bagus. Jadi dari keseluruhan, yang dirawat di Puskesmas Wagir ada 3 mahasiswa dan 8 di RSUB,” bebernya.
Keluhan Sakit Peserta Sejak Senin
Muttaqin mengungkapkan bahwa para maba sudah mulai merasakan keluhan sakit sejak Senin (6/2/2023) malam. Kemudian berlanjut keluhan maba lain menyusul pada Selasa pagi. Saat itu menurutnya ada agenda pengerjaan perabatan atau pengecoran jalan.
“Kami lihat dari kepadatan di toilet. Jadi pagi sudah mulai kurang kondusif, akhirnya yang putri kami bawa ke kafe Omah Deso untuk dilakukan penanganan,” tuturnya.
“Jam 10 pagi itu dilakukan pemeriksaan saat banyak mahasiswa yang mengeluh. Akhirnya siang kami putuskan untuk ditarik semua agar tidak terjadi hal tak diinginkan,” imbuhnya.
Menurutnya, rata-rata yang dikeluhkan maba tersebut adalah sakit perut, diare, mual dan beberapa muntah. Mereka diduga mengalami keracunan makanan yang dimakan bersama.
“Kalau makanan, itu kan hari pertama, kami sarapan di kampus, makan siang dan malam ada di lokasi. Makanan itu dikoordinir dari mahasiswa dan memberdayakan masyarakat sekitar.
Makanan Disediakan Kampus dan Bawa Sendiri
Dia mengatakan bahwa makanan siang hari juga diakomodir dari pihak kampus. Namun pihak kampus juga memperbolehkan maba membawa makanan sendiri. Kini pihaknya tengah menginvestigasi makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan itu.
“Kualitas makanan ada yang mengatakan tidak ada masalah, tapi juga ada yang mengatakan makanannya sudah mulai aneh. Itu yang sedang kami investigasi,” ujarnya.
Muttaqin mengatakan bahwa kondisi cuaca saat itu memang juga tidak bersahabat. Terjadi hujan lebat beberapa hari terkahir juga bisa memicu penurunan kondisi kesehatan maba.
“Konsep kegiatanya memang kemah, bisa dibayangkan kemah itu seperi apa. Mesti kemahnya bagus, tapi kalau cuaca tidak mendukung tentu bisa saja. Memang saat itu hujan, mobilisasi sulit,” ucapnya.
“Jadi akhirnya kemudian kami tarik ke kampus semua. Kami terus melakukan penanganan dengan sebaik-baiknya dan melakukan pemantauan ketat. Jadi para orang tua maba tidak perlu khawatir,” tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan KKM bagi maba Fakultas Teknik UB ini diagendakan berlangsung mulai 6-9 Februari 2023. Mereka ditarik sebelum jadwal berakhir menyusul kejadian ini.
Adapun agenda kegiatannya meliputi 5 proyek pengabdian masyarakat. Yakni pembangunan infrastruktur penerangan jalan umum berbasis tenaga surya, perabatan jalan, normalisasi saluran irigasi, sosialisasi sistem pengolahan sampah dan pengajaran ilmu pengetahuan & teknologi di sekolah dasar.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A