Tugumalang.id – Tim pengabdian mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menggelar pelatihan konten kreator berbasis turats dan kitab ulama nusantara. Acara pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari, mulai 20-21 Mei 2023 di MAN Kota Batu.
Adapun peserta yang terlibat di antranya dari Ma`had Al Ulya MAN Kota Batu, Osis MAN Kota Batu, Ma`had Al Mukhlisin dan Ma`had Mambaul Ulum. Melalui acara ini diharapkan generasi muda menjadi salah satu ujung tombak penyebaran kerahmatan Islam bagi semesta.
Pada hari pertama, pelatihan diisi oleh Ahmad Muthohar dari Gasek Multimedia dengan tema pengelolaan konten dari kitab turats. Ahmad menyampaikan bahwa santri generasi milenial harus bisa menuangkan hasil ngajinya dari kitab turats atau kitab klasik ulama nusantara menjadi sebuah konten dakwah digital yang bernilai pengajaran dan kebaikan untuk khalayak umum.
Baca Juga: Universitas Negeri Malang Apresiasi Departemen Sastra Arab

“Kalian harus mampu melakukan edukasi lewat konten dakwah digital dari hasil ngaji yang telah kalian lakukan. Karena apa yang kamu sebarkan dan bisa mendapatkan viewer 1.000 orang, maka sama saja kamu telah melakukan dakwah di aula bersama 1.000 orang. Selain itu, jika isi dari konten tersebut berupa kebaikan, maka kalian yang membuatnya juga akan mendapatkan pahala dari kebaikan tersebut,” jelas Ahmad.
Baca Juga: Prof Hariyono Resmi Dilantik Sebagai Rektor Universitas Negeri Malang
Pada hari kedua, pelatihan diisi oleh Muhammad Arif Fadlurrahman dari Kos Media dengan tema pengelolaan konten menjadi desain yang komunikatif. Arif lebih banyak menjelaskan mengenai teknis pembuatan desain yang simple namun komunikatif, sehingga sebuah konten dakwah bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat yang melihatnya.
“Hal pertama yang dilihat oleh pengunjung sosial media adalah visual, namun mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk memutuskan konten ini layak disimak atau tidak. Oleh karena itu kekuatan visual dengan keterbatasan ruang perlu dimaksimalkan untuk meyakinkan viewer bahwa konten ini sangat menarik. Dan, dalam desain grafis ada 4 prinsip utama yang harus dikuasai agar memaksimalkan kualitas visualnya, yakni ruang kosong, kejelasan, emphasis dan kesederhanaan,” terang Arif.
Pelaksanaan kegiatan ini memperoleh respons positif baik dari peserta, kepala Ma`had maupun dosen pembimbing pengabdian.
“Kegiatan ini sangat baik untuk diikuti dan disimak dengan seksama. Karena santri sebagai generasi islam harus mampu melakukan syiar agama dan perdamaian kepada khalayak umum melalui media digital karena memang sekarang sudah zamannya. Semoga acara ini memberikan dampak positif dan memunculkan pendakwah baru di media sosial dengan ajaran yang benar dan mengimplimentasikan konsep kerahmatan Islam bagi semesta,” ujar Dr. Mohammad Ahsanuddin ketika memberikan sambutan dalam pembukaan acara pelatihan.
Penulis: Luthfi Maulida Rochmah
Editor: Herlianto. A