Tugumalang.id – Buka puasa menjadi hal penting bagi umat muslim di bulan Ramadan. Menu buka adalah prioritas agar saat puasa tetap sehat. Nah, berikut ini dibahas daftar makanan yang sebaiknya dihindari saat buka puasa.
Matahari terbenam adalah waktu yang dinanti oleh umat Islam yang berpuasa. Waktu ini adalah waktu untuk berbuka, mereka boleh makan dan minum. Umat muslim di seluruh dunia berkumpul untuk menikmati hidangan lezat sebagai cara merayakan momen yang dinantikan setelah seharian menahan lapar dan haus.
Meskipun hidangan lezat tu boleh dimakan, kita perlu hindari hidangan yang tidak sehat saat berbuka puasa agar tubuh tetap bugar dan terlindungi dari masalah kesehatan saat puasa.
Daftar Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Berbuka Puasa
Berikut adalah beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa.
1. Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi

Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi.
Hindari makanan berlebihan seperti goreng-gorengan, makan instan, dan yang terlalu banyak digoreng dalam minyak.
Contohnya, makanan yang digoreng berlebihan seperti bakso goreng, pisang goreng, atau ayam goreng tepung bisa mengandung lemak jenuh tinggi dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung serta obesitas.
2. Makanan yang terlalu manis.

Makanan yang mengandung banyak gula tambahan, seperti minuman bersoda, permen, dan kue manis, dapat menyebabkan peningkatan cepat dalam kadar gula darah diikuti oleh penurunan drastis.
Dorongan untuk terus makan makanan manis dapat disebabkan oleh hal ini. Sebaiknya pilih makanan yang mengandung gula alami, misalnya buah-buahan segar atau yogurt tanpa tambahan pemanis.
Contohnya, minuman bersoda, seperti cola atau soda dengan berbagai rasa, mengandung banyak tambahan gula. Anda dapat menggantinya dengan minum air putih atau jus buah alami yang memiliki tambahan gula yang lebih sedikit.
3. Makanan Pedas

Setelah berpuasa seharian, makanan pedas bisa menyebabkan iritasi lambung dan gangguan pencernaan. Untuk menghindari masalah pencernaan, sebaiknya hindari makanan yang terlalu pedas atau kurangi konsumsinya.
Anda bisa mengatur tingkat kepedasan dengan menambahkan bumbu pedas sesuai selera atau memilih makanan yang kurang pedas.
Contoh, makanan pedas seperti sambal atau kari sangat pedas dapat menimbulkan iritasi lambung dan gangguan pencernaan, terutama setelah berpuasa seharian.
4. Minuman yang mengandungi karbon

Setelah berbuka puasa, minuman bersoda dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman. Pilihlah minuman yang lebih sehat dan menyegarkan sebagai alternatif, misalnya air putih, jus buah alami atau air kelapa.
Minuman ini tidak hanya berguna untuk mencegah gangguan pencernaan, tetapi juga membantu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.
Contohnya, minuman berkarbonasi seperti cola atau soda dapat menyebabkan perut kembung dan kembung setelah berbuka puasa karena gas yang terperangkap di dalamnya.
5. Kurangnya Serat dalam Makanan

Kekurangan serat dalam makanan bisa menimbulkan sembelit dan masalah pencernaan lain. Pastikan Anda mengonsumsi cukup serat dalam diet buka puasa dengan memasukkan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Serat membantu dalam menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mempertahankan berat badan agar tetap stabil.
Contohnya, makanan rendah serat seperti roti putih atau nasi putih bisa membuat Anda sembelit dan mengganggu pencernaan lainnya. Lebih baik memilih roti gandum atau nasi merah untuk meningkatkan asupan serat.
Dengan menghindari makanan tidak sehat dan memilih makanan yang lebih seimbang secara nutrisi, kita dapat menjaga agar tubuh tetap bugar dan siap untuk menjalani ibadah puasa dengan baik.
Pastikan Anda memilih makanan yang memberikan energi dan nutrisi yang cukup untuk mendukung aktivitas sehari-hari selama bulan Ramadan. Dengan demikian, kita bisa merayakan momen berbuka puasa dengan penuh sukacita dan kesehatan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Dandinakmal (Magang)
Editor: Herlianto. A