MALANG, Tugumalang – Alternatif destinasi wisata di Pujon, Kabupaten Malang semakin banyak. Terbaru, ada Agrowisata Telaga Madiredo yang bisa jadi pilihan menarik anda berpiknik di tengah alam terbuka. Tak hanya melihat pemandangan gunung, tapi anda juga bisa menikmati kejernihan air telaga sepuasnya.

Terletak di atas ketinggian 1.200 mdpl, Agrowisata Telaga Madiredo menjadi destinasi yang patut direkomendasikan. Lokasinya juga dekat dengan kota wisata Batu. Persisnya ada di Dusun Lebo, Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Sebelum dibangun menjadi destinasi wisata untuk umum, dulunya kawasan ini merupakan tempat sumber air pada umumnya. Sumber air ini bahkan dipercaya sudah ada sejak dulu sehingga memiliki aura mistis yang kuat.
Sumber air ini sendiri bahkan sudah dikenal sejak lama di kalangan pegiat spiritual di berbagai daerah. Selain bermanfaat bagi sistem irigasi, air di Telaga Madiredo dipercaya memiliki tuah sehingga banyak digunakan untuk ruwatan, mandi atau mensucikan diri hingga sekarang.

Ini tak lepas dari kisah dari lakon pewayangan yang menceritakan bahwa tempat ini menjadi saksi perebutan benda pusaka Cupumanik Astobimo. Pusaka ini diperebutkan 3 tokoh bernama Gwarso, Gwarsi dan Dewi Anjani.
Saking alotnya perebutan pusaka ini, sampai-sampai Gwarso dan Gwarsi berubah wujud menjadi kethek (monyet, red) atau disebut Anoman. Tidak heran jika sampai sekarang makhluk berwujud Anoman ini dipercaya masih menunggui tempat ini.
Berangkat dari kisah pewayangan dan cerita turun-temurun itulah yang membuat rempat ini menjadi jujugan para pegiat spiritual. Hingga saat ini tempat petilasan berupa batu lempengan di dekat sumber air juga masih terjaga.
”Rata-rata yang datang ke sini percaya kalau air di sini bikin awet muda. Bahkan konon dulu tentara pejuang Indonesia sebelum bertugas di Timor Leste dimandikan dulu di sini sebelum berangkat,” kisah Ketua Pengelola Telaga Madiredo, Fauzan Anwari pada tugumalang.id

Seiring waktu, kawasan Pujon yang juga terletak di dekat Kota Batu ini juga mulai mengembangkan wilayahnya menjadi destinasi wisata yang tak kalah ciamik. Telaga Madiredo menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi lebih itu. Indah sekaligus bersejarah.
Fauzan mengisahkan oengembangan wisata Telaga Madiredo sebenarnya sudah digagas sejak 2003 silam. Namun karena saat itu Pujon masih belum menjadi kawasan prioritas desa wisata, akhirnya semangat itu mulai terkikis.
Hingga pada 2017, semangat itu mulai kembali digagas oleh tim Pokdarwis setempat. Namun baru melangkah sejengkal, wabah COVID-19 menyerang dan rencana itu kembali terbengkalai.
”Akhirnya pada 2021 kemarin baru bisa terealisasi oleh anak muda-mudi disini. Tujuannya ya memang agar desa punya penghasilan lain, bisa dari sektor wisata,” kisahnya.
Perlahan, rencana itu mulai menampakkan hasil. Telaga di sana tampak tertata rapi dan membentuk sebuah kolam. Tanpa mengurangi keeksotisan alami telaga itu sendiri. Siapapun dibolehkan berenang dan menikmati kesegaran dan kejernihan air dari sumbernya langsung itu.
Selain telaga, pengunjung juga sudah dimanjakan sejumlah fasilitas. Mulai kafe, toilet, musola, taman hingga sejumlah spot selfie. Rencananya juga akan dihadirkan wisata glamping (glamour camping), kolam renang dewasa dan anak-anak hingga pusat oleh-oleh.
”Sekarang terhitung masih 75 persen. Semoga di tahun 2023, bisa rampung seluruhnya dan akan terus dikembangkan lebih optimal,” ujar Fauzan.

Jika anda kesana, terdapat sebuah spot menarik di telaga yang cocok dijadikan spot swafoto anda. Selain itu anda juga tidak perlu khawatir anak anda bosan. Pasalnya, ada wahana bermain perahu kayuh yang juga dihadirkan disana.
Menariknya lagi, jika anda tidak puas menikmati nuansa disana untuk waktu sebentar, pengelola juga menyediakan lahan untuk anda berkemah alias camping. Dijamin, suasana pagi hari disana akan terasa menyenangkan.
Untuk tiket masuk Telaga Madiredo ini juga sangat terjangkau hanya Rp 5 ribu, sewa perahu Rp 10 ribu (15 menit) dan juga untuk parkir Rp 5 ribu. Anda juga bisa merasakan sensasi menangkap ikan sendiri untuk kemudian diolah dan disantap di tempat,
Ups, sebelum kesana, anda juga wajib mematuhi sejumlah larangan, terutama untuk tidak berenang mendekati titik pusaran. Hal ini dikarenakan aliran air dalam pusaran tersebut sangat deras sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Orang tua wajib waspada mengawasi anak-anaknya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko