Tugumalang.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MBKG) Malang mengusulkan Desa Tambakrejo, di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, menjadi Komunitas Siap Siaga Tsunami ke UNESCO.
“Kami BMKG sedang mendampingi tim forum pengurangan resiko bencana Desa Tambakrejo untuk mengusulkan sebagai Komunitas Siap Siaga Tsunami ke UNESCO,” ujar Kepala BMKG Stasiun Karangkates, Ma’muri, pada Selasa (31/8/2021).
Disebutkan, BMKG telah melakukan survey di lima desa yang mewakili Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Bali. Dari lima desa di Indonesia tersebut, Desa Tambakrejo menjadi satu-satunya desa yang terpilih untuk diajukan ke UNESCO.
“Setelah kami survey ternyata di Desa Tambakrejo kekurangannya hanya sedikit sehingga menurut kami patut diusulkan. Jadi kami terus mendorong untuk melengkapi kekurangan dokumen sehingga September 2021 bisa mengusulkan,” paparnya.
Menurutnya, untuk bisa mengusulkan suatu daerah menjadi wilayah siap siaga tsunami maka harus memenuhi beberapa indikator yang wajib dimiliki sebagai bekal antisipasi dan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami untuk meminimalisir korban jiwa. Diantaranya memiliki peta evakuasi, jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, tempat evakuasi akhir, kesiapan komunitas dan masyarakat dalam kegiatan simulasi tsunami, sosialisasi dan edukasi tentang tsunami, rencana kontinjensi, dan lainnya.
Menurutnya, pengusulan desa siap siaga tsunami tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. Namun dia berharap, Desa Tambakrejo bisa mendapatkan sertifikat Komunitas Siap Siaga Tsunami dari UNESCO.
“Kita belum pernah mengusulkan ke UNESCO, tapi kita belajar dari India. Di sana sudah ada suatu daerah yang mendapatkan sertifikat siap siaga tsunami. Sebenarnya India belajarnya dari Indonesia, akhirnya kita coba mulai mengusulkan tahun ini,” bebernya.
“Harapan kami, nanti Desa Tambakrejo juga bisa menjadi percontohan desa siap siaga tsunami. Terutama untuk pantai-pantai selatan Jawa Timur yang memiliki resiko terdampak tsunami ketika ada gempa bumi yang berpotensi tsunami,” tutupnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti