Kota Batu, Tugumalang.id – Pemkot Batu memberi perhatian pada keberlangsungan bisnis produk herbal atau jamu yang kebanyakan diproduksi UMKM. Bahkan, Pemkot Batu siap memberikan pendampingan agar produk jamu UMKM ini bisa naik kelas di tengah gempuran produk farmasi modern.
Komitmen itu muncul dalam Bursa Jamu yang digelar oleh Pemkot Batu bekerja sama dengan UPT Provinsi Jawa Timur Materia Medica yang juga ada di Kota Batu. Bursa Jamu itu digelar selama 3 hari dan akan berakhir pada Kamis (15/6/2023) besok.

Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menuturkan bahwa keberadaan tanaman herbal sebagai obat sudah dikenal turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Aries berharap eksistensi jamu tetap bisa dikenal generasi ke depan.
“Kami ingin warga kembali ke alam, menggunakan bahan-bahan dari alam (obat jamu, red),” ungkap Aries.
Terlebih, sambung Aries, di Kota Batu juga memiliki penghasilan pertanian tumbuhan herbal cukup banyak. Sehingga sangat mendukung industri olahan produk herbal.

Sebab itulah melalui Bursa Jamu ini, produsen obat herbal yang banyak diproduksi oleh pengusaha kecil dan UMKM mendapat kesempatan untuk promosi, memperluas jaringan bisnis, berbagi pengetahuan, serta meningkatkan kualitas dan inovasi produk.
BACA JUGA: Jurus Pj Wali Kota Batu Agar Produk UMKM Laris Manis
“Nantinya, kami siap memberikan pendampingan kepada UMKM jamu yang ada di kota ini, tentunya agar bisa naik kelas. Dengan begitu kan nanti bisa dipasarkan lebih luas lagi,” jelas Aries.
Manfaat adanya Bursa Jamu ini seperti dirasakan oleh Siti Huriayem (57), salah satu produsen permen herbal dengan merk Yurid. Meski jamu dikenal pahit, namun di tangannya, jamu ini bisa dikonsumsi oleh semua usia dan praktis dibawa kemana saja.
Sejauh ini, penjualan produknya yang sudah ada sejak 2017 itu masih dalam taraf sedang. Menurut dia, bursa jamu ini sangat penting agar produk herbal bisa dikenal lebih luas lagi.
“Terutama kepada generasi milenial agar juga tidak sedikit-sedikit konsumsi obat. Masih ada bahan-bahan alami yang aman dan menyembuhkan,” ungkapnya.
Bursa Jamu Materia Medica ini sendiri diikuti oleh setidaknya 60 industri dan UMKM jamu dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional dan juga peresmian Griya Sehat Materia Medica.
Kepala UPT Materia Medica, Ratna Yulianti menuturkan bahwa Bursa Jamu ini bisa menjadi ajang bertemunya para oelaku usaha jamu dan masyarakat pecinta herbal dari berbagai daerah.
Dalam bursa itu, para pelaku usaha menampilkan beragam produk jamu dan olahan makanan herbal terbaik yang memiliki kualitas dan daya saing tinggi.
“Ini menjadi bentuk dukungan kami bagi UMKM dan pelaku industri herbal untuk meningkatkan kualitas dan inovasinya,” ujar Ratna.