MALANG, tugumalang.id – Beras masih menjadi komiditas yang menyumbang inflasi Kota Malang, termasuk di bulan Oktober 2023 dengan 0,09 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Samsun Hadi menyebut inflasi pada komoditas beras terjadi seiring masih berlangsungnya musim gadu, penurunan luas panen, faktor cuaca El Nino, serta pengaruh pemberhentian ekspor beras oleh India.
“Inflasi Kota Malang terutama didorong oleh kenaikan harga pada komoditas beras, bensin, cabai rawit, jeruk dan daging ayam ras masing-masing dengan andil 0,09 persen 0,07 persen 0,05 persen, 0,02 persen dan 0,01 persen (mtm),” kata dia.
Sementara, harga bensin meningkat seiring penyesuain harga BBM subsidi pada 1 Oktober 2023. Harga cabai rawit meningkat seiring terbatasnya pasokan di tengah musim kemarau panjang serta belum memasukinya musim panen.
Selain itu, produktivitas terganggu dengan adanya serangan hama penyakit. Sementara peningkatan harga daging ayam ras terjadi seiring kenaikan harga pakan jagung.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Bersama TPID Komitmen Jaga Inflasi Terkendali
Sedangkan tekanan inflasi domestik terus menurun dan lebih rendah dari prakiraan. Risiko El Nino ke depan masih perlu diwaspadai, namun dampaknya diprediksi berkurang seiring masuknya musim hujan yang diperkirakan mulai terjadi di akhir November.
Tambah Samsun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan Oktober 2023 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,18 persen (mtm).
Secara tahun kalender dan tahunan Kota Malang tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,93 persen (ytd) dan 2,65 persen (yoy). “Dengan demikian, inflasi tahunan bulan Oktober 2023 di Kota Malang masih tetap terkendali di kisaran rentang sasaran inflasi 3±1 persen,” sambungnya
Sebelumnya juga telah dilaksanakan High Level Meeting (HLM) TPID Kota Malang pada 11 Oktober 2023 dan Gerakan Pangan Murah (GPM) pada 16 Oktober 2023. Tujuannya, untuk merumuskan mengakselerasi upaya pengendalian inflasi dan capaian Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia Malang akan terus diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan penguatan program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi serta Komunikasi efektif) untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 3 ± 1 persen,” tukasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
editor: jatmiko