Tugumalang.id – Keberadaan wahana bianglala di Alun-alun Kota Batu, Jawa Timur, menjadi daya tarik utama wisatawan. Namun pada malam Tahun Baru 2024 nanti, pengunjung tidak bisa menikmati wahana ikonik tersebut karena sudah dinilai tak aman.
Situasi ini ternyata berdampak pula pada penurunan jumlah wisatawan ke Alun-alun Kota Batu. Bianglala ini sendiri sudah tidak beroperasi sejak akhir 2022 lalu. Sejak itu pula, animo wisatawan ke Alun-alun mengalami penurunan, meski tak signifikan.
Baca Juga: Volume Kendaraan Masuk ke Kota Batu Diprediksi Tembus 150 Ribu di Libur Nataru 2024
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pelaku Niaga sipil (PKL) Alun-alun Kota Batu, Puspita Herdysari. Ia membenarkan bahwa tidak beroperasinya bianglala ini menjadi faktor menurunnya jumlah wisatawan ke Alun-Alun.
Puspita menerangkan, kesimpulan itu ia dapat dari hasil pembukuan para anggota PKL di Alun-alun Kota Batu saat libur Natal kemarin. Ia tidak memungkiri jika wisatawan yang datang kerap menanyakan wahana bianglala itu.
”Ya memang menurunnya gak signifikan. Tapi kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya, lebih ramai waktu ada Ferris Wheel itu. Setahun ini, saya kira agak merosot,” ungkap Puspita, Jumat (29/12/2023).
Baca Juga: Bianglala Alun-alun Kota Batu Berhenti Operasi Sementara
Puspita menambahkan, selain faktor bianglala, faktor cuaca yang tidak bersahabat menjadi faktor merosotnya kunjungan ke Alun-alun. “Selain itu juga mungkin karena sekarang sudah banyak destinasi wisata baru,” ujarnya.
Terlepas dari itu, ia berharap Pemkot Batu segera mengganti bianglala yang rusak tersebut. Dengan begitu, Alun-alun akan memilki daya tarik kembali dan berimplikasi pada perekonomian pedagang.
“Saya harap di Alun-alun ini harus ada wajah baru, harus segera berbenah, sehingga animo pengunjung tetap tinggi,” harapnya.
Seperti diketahui, beroperasi sejak 12 belas tahun lalu, mesin hingga kabin bianglala tersebut belum pernah diganti. Bahkan kondisinya terakhir pada 2022 lalu sempat bunyi ‘krek… krek’ saat berputar.
Tampak papan pemberitahuan berhenti beroperasi ‘Wahana Ferris Wheel dalam perawatan’ di loket pembelian tiket masih terpasang. Begitu juga kondisi bianglala ini memang sudah terlihat berkarat di sejumlah bagian.
Penutupan operasional bianglala oleh Pemkot Batu ini dilakukan untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan. Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, tidak memungkiri meski wahana itu memiliki daya tarik tersendiri, pihaknya tidak ingin memaksakan diri.
“Kemungkinan besar, tidak bisa. Kita tidak ingin memaksakan diri. Orang menuntut, ayo bianglala diperbaiki, dibuka, tapi tidak semudah itu. Kalau ada bencana, siapa yang bertanggung jawab,” ungkap Aries.
Bahkan, lanjut Aries, hingga libur nataru 2024 nanti, kemungkinan beroperasinya bianglala ini sangat kecil. Ini mengingat berdasarkan hasil uji kelayakan dan kajian keamanannya tidak direkomendasikan.
“Kalau melihat hasil kajian (kelayakan) harus diganti. Kita tidak mau ambil resiko,” tegasnya.
Aries tidak memungkiri jika keberadaan wahana bianglala tepat di Alun-Alun Kota Batu ini memiliki daya pikat tersendiri. Bianglala ini menjadi alternatif menarik lain bagi wisatawan yang berkunjung ke sana selain jalan-jalan dan makan.
Terlebih, Pemkot Batu sendiri juga menargetkan 10 10 juta kunjungan wisatawan pada 2023 ini. Wahana bianglala menjadi salah satu daya pikatnya. Sebab itulah nasib bianglala ini menjadi perhatian serius pihaknya untuk segera diganti yang baru.
“Insya Allah akan diganti yang baru. Tapi mungkin baru bisa kita beri perhatian serius pada 2024 nanti,” pungkasnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A