TuguMalang.id – Dunia Sepak bola Afrika tengah jadi sorotan dunia. Total ada empat klub di Divisi Empat Liga Afrika Selatan dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup. Keempat klub tersebut dinyatakan terbukti melakukan pengaturan skor, bahkan secara terang-terangan.
Diketahui, fenomena sepak bola gajah itu terjadi pada laga Matiyasi FC vs Nsami Mighty Birds yang berakhir dengan skor janggal, 59-1. Parahnya, 41 gol yang diciptakan itu merupakan gol bunuh diri. Anda percaya?
Fenomena serupa juga terjadi pada laga Shivulani Dangerous Tigers vs Kototo Happy Boys yang berakhir 33-1. Dimana 7 gol diantaranya bunuh diri. Tentu saja, itu semua tidak bisa disebut karena faktor keberuntungan saja.
Tak hanya itu, para pemain di klub Kototo dengan percaya diri meninggalkan lapangan di tengah pertandingan dengan alasan lelah. Shivulani akhirnya bermain hanya dengan 7 orang.
Federasi sepak bola Afrika kemudian melakukan investigasi dan memutuskan memberikan sanksi kepada 4 tim pelaku match fixing yang ‘keterlaluan’ tersebut. Tanpa tedeng aling-aling, keempat klub ini dilarang bermain seumur hidup alias bubar.
“Hasil penyelidikan kami mendapati Matiyasi dan Nsami ingin menghentikan Shivulani. Jadi, mereka punya ‘kesepakatan’ untuk mengatur skor,” terang Vincent Ramphago, selaku Presiden Federasi Sepak Bola di Mopani, dilansir dari BBC Afrika Selatan, Kamis (9/6/2022).
Rupanya, Matiyasi berharap lebih untuk promosi ke divisi 2. Namun, selisih gol dengan pemuncak klasemen terpaut jauh yakni 18 gol. Nyatanya, mimpi Matiyasi pun kesampaian. Namun federasi menilai itu keterlaluan dan memalukan.
Selain klub, wasit dan ofisial pertandingan tersebut juga dinyatakan terlibat dan dijatuhi sanksi tidak boleh aktif selama lima hingga delapan musim.
“Orang-orang ini tidak memiliki rasa hormat dalam sepak bola dan kami tidak akan membiarkan ini terjadi. Apalagi, ini melibatkan pemain muda karena setiap tim di laga ini menurunkan minimal 5 pemain usia di bawah 21 tahun,” ujar Vincent merasa miris.
Padahal, sambung Vincent Ramphago, federasi sudah bersusah payah untuk memajukan dunia sepak bola Afrika dengan membantu para pemain-pemain muda untuk berkembang.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id