Tugumalang.id – Tingginya antusias masyarakat dalam pelaksanaan salat ied tahun ini tak dapat dibendung meski dalam masa pandemi COVID-19. Pelaksanaan salat Idul Fitri 1442 H di Masjid Agung Jami’ Kota Malang dipenuhi jamaah hingga meluber ke Alun-alun Kota Malang.
“Sebenarnya kita telah membatasi kapasitas masjid. Tapi kalau orang datang kesini untuk salat begitu banyak, kita juga tidak mungkin untuk mengusir mereka,” ujar Ketua Yayasan Masjid Agung Jami’ Kota Malang, KH Zainuddin, pada Kamis (13/5/2021).
“Kalau suruh pergi ke tempat lain mungkin juga sudah selesai. Jadi mereka ikut salat di alun-alun, toleransi semacam itu tetap bisa dilaksanakan dan tidak mengubah situasi, pelaksanaannya tertib sampai selesai,” imbuhnya.
Menurutnya, takmir masjid dan petugas keamanan yang dikerahkan juga telah berupaya mengurai kerumunan. Tapi apa daya, keterbatasan personel membuat petugas tak dapat membendung jamaah yang datang.
Masjid Agung Jami’ Kota Malang juga telah mengerahkan sebanyak 30 takmir masjid yang dibantu TNI, Polri, dan Banser untuk menjalankan penerapan protokol kesehatan.
Disebutkan, petugas telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk masjid.
“Namun yang diluar masjid kita cek acak. Kalau tiap orangkan habis waktunya. Tapi sebelumnya sudah ada imbauan, kalau ada yang merasa kurang enak badan ya tak perlu datang ke masjid,” ucapnya.
Disebutkan, pelaksanaan sholat ied tersebut telah berjalan dengan tertib dan sesuai rencana.
Sementara Idul Fitri kali ini, dia memaknai pelaksanaan sholat ied sebagai momen untuk bisa bersyukur kepada Allah SWT.
“Mari kita menjadi hamba-hamba yang bersyukur kepada Allah SWT. Meskipun dalam kondisi COVID-19, kita masih bisa sholat ied, puasa, dan yang lainnya,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengajak umat islam untuk memanfaatkan momen Idul Fitri untuk saling memaafkan. Menurutnya, sifat pemaaf merupakan inti yang wajib diterapkan dalam hidup bermasyarakat.
“Orang memaafkan jauh lebih utama dari orang yang meminta maaf. Orang yang mau minta maaf itukan kadang sudah berat, tapi orang memberi maaf saya kira tingkatannya jauh lebih tinggi,” tuturnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti