MALANG – Pendataan korban Tragedi Kanjuruhan masih berlangsung hingga saat ini, baik untuk korban jiwa maupun korban luka. Sehingga, ada kemungkinan jumlah korban bertambah karena beberapa korban tidak terdata sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, mengatakan pihaknya sampai saat ini masih berkoordinasi dengan berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Malang Raya untuk mendapatkan data yang akurat.
“Upaya yang dilakukan untuk update data pertama-tama adalah meminta semua fasilitas kesehatan se-Malang Raya untuk melaporkan semua korban yang dilayani baik yang meninggal dunia, sakit ringan, sedang, dan berat. Lalu kami mengompilasi semua data tersebut,” jelas Wiyanto saat dihubungi, Sabtu (8/10/2022).
Menurutnya data korban yang dirawat di rumah sakit terus bergerak karena beberapa hal. Salah satunya adalah pergerakan pasien yang keluar masuk rumah sakit. Beberapa pasien yang sudah keluar rumah sakit karena sudah sehat kembali lagi karena sesampainya di rumah, ia kembali merasa sakit.
“Ada yang semula sudah sehat dan pulang ke rumah, beberapa hari kemudian dirujuk lagi ke rumah sakit,” kata Wiyanto.
Di samping itu ada juga korban yang langsung dibawa pulang oleh keluarga tanpa mendapat penanganan medis, namun kemudian dirujuk ke rumah sakit karena sakitnya bertambah parah.
Sementara untuk pendataan korban yang meninggal dunia, Wiyanto mengatakan pihaknya telah melakukan padanan data lintas sektor di bawah koordinasi asisten 1 sekretaris daerah Kabupaten Malang.
“Pak asisten sudah lebih dulu meminta data-data dan surat pernyataan dari masing-masing camat yang memiliki warga sebagai korban dan menyatakan bahwa warganya tersebut benar-benar sudah meninggal dunia,” terang Wiyanto.
Setelah itu, mereka melakukan padanan data dengan Bidang Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Timur dan tim crisis center baik yang di Malang Raya maupun Jawa Timur.
“Jika ada data yang masih kurang fix, maka dilakukan lagi pertemuan dengan menyisir satu per satu di wilayah korban-korban yang dimaksud,” imbuh Wiyanto.
Kendala lain yang dihadapi adalah beberapa korban tidak membawa kartu identitas sehingga perlu ada konfirmasi dari kabupaten atau kota tempat korban berasal.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A