Tugumalang.id – Webinar Prospek Pasar Modal Pasca Pandemi dan Webinar How to be Smart Young Investor after Pandemic? menjadi pembuka rangkaian acara 6th Anniversary Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (GI BEI FEB Unisma).
Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Multimedia Gedung FEB Unisma lantai 3, pada Senin (07/02/2022), pukul 10.00 WIB.
Hadir dalam kegiatan ini Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSI; Kepala Kantor Perwakilan Jawa Timur PT BEI, Dewi Rihantyasni; Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra; dan Trainer BEI Jawa Timur, Asikin Ashar.
Nur Diana membuka rangkaian kegiatan 6th Anniversary GI BEI FEB Unisma. Pihaknya atas nama pribadi dan fakultas mengapresiasi webinar nasional ini.
“Terima kasih saya sampaikan dan saya apresiasi kegiatan webinar nasional yang diselenggarakan oleh GI BEI FEB Unimsa dalam rangka memperingati anniversary yang ke-6. Semoga GI BEI FEB Unisma semakin tumbuh, maju, dan berkembang lagi ke depannya,” harapnya.
Dalam kesempatan ini, Diana juga mengucapkan apresiasi atas prestasi nasional yang diraih GI BEI FEB Unisma dalam ajang BEI Award 2022 dalam penambahan jumlah SID yang mana hasil ini tak luput dari kerja sama yang baik dengan PT BEI Kantor Perwakilan Jawa Timur dan PT Indopremiere Sekuritas yang selama ini telah mendukung tridarma perguruan tinggi.
Kegiatan seminar nasional ini dirasa sangat bermanfaat dan berguna karena dapat membantu mahasiswa dan mahasiswi Unisma untuk lebih dalam mendalami ekonomi, terutama untuk pasar modal sehingga banyak mendapatkan informasi dan ilmu bagi investor-investor untuk berinvestasi di pasar modal.
Sementara itu, Dewi Sriana mengatakan bahwa masa pandemi ini sebagai macan air yaitu penuh kekuatan, kegarangan, kegigihan, dan penuh tantangan.
Hal positif yang diambil dari pandemi ini salah satunya peningkatan SID saham.
Dewi Sriana juga mengucapkan selamat atas raihan prestasi GI BEI FEB Unisma yang telah memenangkan BEI Award serta mengajak KSPM FEB Unisma turut andil dalam memeriahkan program baru dari PT BEI Kanwil Jatim dalam upaya meningkatkan literasi dalam bidang pasar modal kepada masyarakat dan komunitas yang lebih luas.
Dalam paparannya, Rifqi Satria membahas tentang Sektoral Trend dan Insight IHSG 2022. Dilihat dari PDB dunia terdapat negara Indonesia dan negara berikutnya sebagai pembanding perekonomian yang telah pulih akibat pandemi.
“Dari PMI Global sisi suplayer atau pabrik yang dapat merekrut anggota kembali melalui produksi manufaktur, jasa, dan lain-lain,” jelasnya.
“Yang menjadi pertanyaan yaitu di mana posisi yang akan diinovasi. Pasar saham sebenarnya adalah ekspektasi ketika saham mengalami penurunan ekonomi di tahun 2022 lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dan ekspektasi di tahun 2021 dengan adanya vaksinasi pemulihan mobilitas dan progres vaksinasi semakin membaik,” imbuhnya.
Pada tahun 2022 ini, kata dia, ekspektasi bahwa harga komoditas mulai stabil. Komoditas yang diprediksi masih dapat menguat yaitu timah, nikel, tembaga, dan seiring dengan perkembangan industri produksi mobil listrik juga akan mengalami peningkatan.
Dalam acara tersebut, Dekan FEB Unisma juga memberangkatkan 40 Kelompok Studi Pasar Modal FEB Unisma dan dua dosen pendamping untuk melakukan studi banding manajemen GI ke beberapa kampus di Jawa Tengah dan Yogyakarta.(ads)