MALANG – Pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini berangsur mereda. Begitu juga di Kota Malang, yang sudah turun di PPKM Level 2. Dengan begitu, sejumlah destinasi pariwisata sudah mulai dibuka.
Tugumalang.id merangkum destinasi wisata andalan yang bisa dikunjugi wisatawan saat pandemi reda. Berikut 5 destinasi wisata andalan di Kota Malang:
1.Kampung Warna-Warni Jodipan
Terletak di kawasan Jodipan Kecamatan Blimbing, Kampung Warna-Warni ini menjadi daya tarik karena kemeriahan warnanya. Jika dilihat dari atas Jembatan, pengunjung akan melihat rumah-rumah berwarna-warni bak pelangi di pinggir sungai. Lokasinya cukup 1 menit dari Stasiun Malang Kota Baru.
2.Kampung Glintung Go Green
Kampung ini awalnya menjadi area langganan banjir, karena lokasinya lebih rendah dari Jalan Raya Letjen S. Parman. Pada tahun 2012, RW bersama Pemkot Malang membangun sumur injeksi dan biopori. Akhirnya saat musim hujan datang, bukannya malah kebanjiran, tapi malah bisa menampung air.
Saat ini Kampung Glintung Go Green tidak lagi kebanjiran, malah muncul sumber air. Warga sekitar sudah peduli lingkungan, dengan melakukan penghijauan rutin. Wisatawan juga sudah banyak berdatangan untuk sekedar berwisata, atau belajar tentang pemanfaatan sumber daya. Selain itu, Kampung Glintung sering menggelar festival budaya dan lainnya.
3.Kampung Terapi Hijau
Ada yang baru di Kota Malang, yaitu Kampung Terapi Hijau, di Kelurahan Sukun. Memaksimalkan gang sempit, warga bersatu untuk hidup sehat dengan melakukan penghijauan.
Banyak tanaman hias, bunga, sayur, menghijaukan gang dan rumah warga. Tidak hanya itu, di sepanjang gang juga dilengkapi batu terapi refleksi. Pengjunjung akan merasakan suasana terapis saat berkeliling di Kampung Terapi Hijau. Bahkan, terapi refleksi tersebut juga dipercaya warga bisa mengurai simpul saraf pada kaki.
Selain terapi hijau, di kampung ini juga ada terapi membatik. Belasan ibu rumah tangga di RW tersebut membatik bersama setiap hari Jumat. Ini disebut-sebut sebagai terapi yang dapat meningkatkan daya kesebaran dan menghilangkan stres. Jika Anda ingin ikut membatik di pekarangan hijau, silakan berkunjung ke Kampung Terapi Hijau ini.
4.Museum Brawijaya
Museum ini merupakan museum militer yang terletak di tengah kota, Jalan Ijen. Ada banyak senjata militer Indonesia yang diabadikan di museum tersebut, selain buku-buku, dokumen perjuangan, dan benda benda bersejarah lainnya. Bagi Anda yang ingin mengunjungi Museum Brawijaya, bisa datang pagi hingga sore hari saja. Karena museum ditutup untuk umum di malam hari.
5.Desaku Menanti
Pemkot Malang sangat berhasil membangun kampung Desaku Menanti. Awalnya, kampung ini dijadikan sebagai area penampungan tunawisma. Kemudian para tunawisma dilatih dan dibimbing untuk bekerja dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Pemkot Malang kemudian membangun 100 topeng untuk dijadikan ikon kampung tersebut. Wahana flying fox dan taman juga menambah daya tarik wisatawan. Saat ini, Desaku Menanti sudah banyak dikunjungi wisatawan. Para tunawisma binaan Pemkot Malang sudah bisa mandiri, dan masyarakat sekitar juga mendapat berkah ekonomis.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menyatakan, saat ini sejumlah tempat wisata di Kota Malang sudah dibuka kembali, pasca PKKM Level 2 Malang Raya.
“Kampung Wisata Warna-Warni Jodipan dan Kampung Terapi Hijau,” kata Ida menyebut 2 kampung yang sudah mulai dikunjungi wisatawan, (2/11/2021).
Pihaknya saat ini juga terus melakukan inovasi di bidang pariwisata. Mulai periklanan dan pemasaran destinasi wisata, hingga tatanan tempat wisata yang disesuaikand dengan protokol kesehatan.
“Selain itu ya banyak atraksi yang siap kami sajikan di Kota Malang,” imbuhnya.
Kata Ida, penting bagi pihaknya untuk menerapkan standar terbaru Industri Pariwisata melalui CHSE (Cleanlines, Health, Safety, and Environment Sustainability) yang dikeluarkan oleh Kemenparekraf RI. Dirinya juga berharap masyarakat atau wisatawan tetap patuh patuh protokol kesehatan, sehingga tidak lagi terjadi lonjakan kasus COVID-19.
“Jadi mau masuk tempat wisata ya wajib penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Ini kami jaga agar tidak terjadi lonjakan kasus. Kalau pandemi mewabah lagi kan terpaksa tempat wisata harus ditutup lagi,” pungkasnya. (Ads)
Reporter: Feny Yusnia