MALANG, Tugumalang.id – 300 nelayan andon atau nelayan yang berasal dari luar Kabupaten Malang ditargetkan akan melaut di wilayah perairan Kabupaten Malang pada tahun 2023 ini. Ini disebabkan potensi ikan yang ada di Kabupaten Malang mengalami peningkatan dan tak semuanya bisa ditangkap oleh nelayan lokal.
Terkait potensi ikan, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Victor Sembiring mengatakan bahwa di tahun 2022, hasil tangkapan nelayan mencapai 11 ribu ton. Ikan yang ditangkap rata-rata berupa tuna, cakalang, dan tongkol.
“Ikan yang ditangkap nelayan setiap tahun terus meningkat. Paling luar biasanya kelompok tuna, cakalang, dan tongkol. Dari hasil tangkapan itu kurang lebih ada sekitar 11 ribu ton pada tahun lalu (2022),” kata Victor, belum lama ini.
Potensi penangkapan yang melimpah ini menyebabkan nelayan andon datang ke Kabupaten Malang untuk mencari ikan. Pada tahun 2022, tercatat ada 150 nelayan andon yang ada di Kabupaten Malang. Di tahun ini, jumlah nelayan ditargetkan meningkat hingga 100 persen.
“Kalau hanya nelayan lokal, tidak mampu menangkap dengan jumlah yang besar. Akhirnya nelayan andon masuk itu kurang lebih tahun kemarin itu ada sekitar 150 kapal. Per tahun rata-rata juga berkisar antara itu,” kata Victor.
Nelayan andon ini tentunya tak bisa secara sembarangan melaut di wilayah perairan Kabupaten Malang. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Perikanan akan melakukan pengkajian dan menyiapkan mekanisme sesuai ketentuan.
“Mudah-mudahan musim ikannya tidak berubah, tetap bagus, cuaca juga bagus. Sehingga, mereka (nelayan) bisa melakukan tangkapan dengan maksimal,” kata Victor.
Selain memiliki potensi ikan yang melimpah, Kabupaten Malang juga memiliki Integrated Cold Storage (ICS) di Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. ICS ini siap beroperasi, tinggal menunggu investor yang mau menjadi pengelola.
Victor mengatakan bahwa beberapa waktu lalu ada investor dari Jepang yang tertarik untuk mengelola ICS. Investor tersebut dikabarkan telah melakukan penjajakan.
“Hasil tangkapan ikan segar yang dihasilkan para nelayan tersebut, nantinya bisa diolah dan bisa juga langsung ke konsumen. Maka butuh ICS,” pungkasnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko