Tugumalang.id – Menjadi lulusan terbaik adalah pencapaian yang diidam-idamkan oleh para mahasiswa saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Termasuk apa yang dicapai oleh 3 lulusan terbaik Unisma Malang.
Mereka adalah Vivi Nur Imami A SPd dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); Nuzulul Madalia SPd dari Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam (FAI). Serta Dr A Samsul Ma’arif dari Prodi Pendidikan Agama Islam, Program Doktor.
Ketiganya merupakan lulusan terbaik Universitas Islam Malang (Unisma) yang akan mengikuti prosesi Wisuda periode 69 bersama 656 orang lainnya, Sabtu (25/2/2023) mendatang.
Vivi Nur Imami, mengaku sangat bersyukur bisa menjadi salah satu lulusan terbaik dalam prosesi wisuda nanti. Perempuan ini berhasil IPK 3,97 dengan skripsi berjudul Investigating EFL Students’ Autonomous Learning in Reading Activity During Online Learning.
“Alhamdulillah, sebenarnya saya tidak menyangka kalau akan mendapat prestasi sebagai wisudawan terbaik. Meski sejak awal memang ada keinginan untuk itu,” ujarnya saat ditemui Kamis (23/2/2023).
Menempuh pendidikan sarjana di Unisma, kata dia, menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Selain suasana yang sangat mendukung, kampus ini juga memiliki banyak program menarik untuk mengasah soft skill dan hard skillnya.
“Motivasi saya untuk menjadi lulusan terbaik karena keinginan untuk melihat orangtua bangga dan bisa duduk di kursi VIP,” tutur Vivi yang pernah mengikuti program student exchange di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) tersebut.
Senada, Nuzulul Madalia menyampaikan ada tiga kiat yang menjadi kunci keberhasilannya sebagi lulusan terbaik. Yakni niat, ikhtiar dan do’a.
Sebagai lulusan terbaik, ia meraih IPK 3,97 dengan skripsi berjudul ‘Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Malang’.
“Kalau ngga ada niat, ngga akan jalan. Kalau sudah niat, ikhtiar juga harus dilakukan dengan usaha yang maksimal dan dibarengi dengan doa,” sambungnya.
Tambah dia, menempuh pendidikan di Unisma menjadi tantangan tersendiri. Selain karena dorongan orangtua, ia juga tidak memiliki background pendidikan madrasah.
“Beda dengan teman lainnya, saya dari awal sekolah, tidak berangkat dari sekolah madrasah tapi sekolah umum dan langsung masuk PAI. Sempat kaget, tapi lama kelamaan akhirnya nyaman dengan pembelajaran karena dibantu bapak ibu dosen yang ngajarin,” imbuhnya.
Sementara itu, Samsul Ma’arif yang notebene dosen UIN Malang ini mengaku mendapat banyak pengalaman selama menempuh pendidikan doktoralnya.
Samsul meraih IPK 3,90 dengan judul disertasi Implementasi Pendidikan Islam Multikultural sebagai Basis Pembentukan Karakter Santri (Studi Fenomenologi di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang).
“Saya S1 di Pendidikan Bahasa Arab UM, S2 di Pendidikan Bahasa Arab UIN dan S3 di Pendidikan Agama Islam Unisma ini. Tiga-tiganya saya cumlaude, tapi baru di Unisma ini saya berhasil menjadi lulusan terbaik,” urainya.
Padahal, Samsul sempat pesimis pada awal masuk perkuliahan karena pendidikan yang ditempuh tidak selinier dengan apa yang ditekuni selama ini. “Tapi pada saat ujian terbuka, disana saya dapat cumlaude. Baru saya mulai berani bermimpi kalau saya bisa dan (keyakinan) itu menjadikan saya sebagai lulusan terbaik,” bebernya.
Wakil Rektor I Unisma, Prof Drs H Junaidi MPd PhD menjelaskan, jumlah lulusan program Doktor, Magister, Profesi, dan Sarjana yang akan diwisuda pada periode 69 nanti berjumlah 659 orang.
Pelaksanan wisuda ini nenjadi yang kedua dilaksanakan tanpa berbasis semester. “Penyelenggaraan ini didasarkan pada perubahan bahwa kita sudah melaksanakan penetapan kelulusan mahasiswa melalui yudisium sudah setiap bulan. Maka kita ubah penyelenggaraan wisuda dari yang semula dua menjadi tiga kali dalam satu tahun,” kata dia.
Dengan begitu, ia berpesan agar semua lulusan terus meningkat profesionalitas sesuai bidang keilmuannya masing-masing. Sehingga proses belajarnya tidak terhenti setelah lulus, tapi terus didorong dengan long life education.
“Selesainya masa studi itu menunjukkan kesiapan mahasiswa untuk terjun dan berkiprah ke masyarakat dari sisi akademik. Nanti masyarakat yang menilai kemampuan lulusan ini apakah mampu berkiprah sesuai profesinya atau tidak,” tegasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A