MALANG, Tugumalang.id – Rektor baru ITN Malang periode 2023-2027, Awan Uji Krismanto ST MT PhD, memiliki target khusus untuk pendapatan kampus dari bisnis inovasi selama dia menjabat. Sejak dilantik pada 1 Maret 2023 lalu, ia memang sudah punya misi pasti yaitu menjadikan ITN Malang sebagai Reputable University.
Menurut pria kelahiran 01 Maret 1980 ini, membawa ITN Malang menjadi universitas yang bereputasi dan terpercaya, adalah gagasan baru yang bersifat berkelanjutan untuk menjawab tantangan sebagai perguruan tinggi berbasis teknologi ke depan.
Baca Juga: 8 Jalur Masuk ITN Malang, Calon Mahasiswa Teknik Wajib Baca
“Saya tidak ada persiapan khusus ketika mencalonkan, tapi saya ingin berkontribusi untuk lembaga yang sudah membesarkan saya. Saya tawarkan konsep baru, Creating Reputable University,” ujarnya saat ditemui tim Tugu Media Group (tugumalang.id & tugujatim.id) di ruang kerjanya, Senin (22/4/2024).
Hadir dalam program silaturahmi yang diberi nama “Meet The Leader” tersebut, CEO Tugu Media Group (TMG) Irham Thoriq, Staf Sales & Marketing Amanda, dan reporter Feni Yusnia. Sedangkan Awan ditemani Kepala Humas ITN Malang, Reni Rupiati SM MM.
‘Reputable University’, kata Awan, diwujudkan dalam berbagai langkah strategis yang siap diimplementasikan. Salah satunya, dengan membangun Center of Excellence sebagai pusat penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Baca Juga: Prof Abraham Lomi Resmi Dilantik Jadi Rektor ITN Malang
Center of Excellence ditargetkan menjadi platform yang mampu menghubungkan ITN Malang dengan dunia industri dan masyarakat.
“Tentu saja kalau bicara reputasi dan bicara tentang core (inti) dari ITN Malang adalah teknologi. Maka, saya ingin kejar tentang pengembangan teknologi di ITN, khususnya yang bisa diaplikasikan di masyarakat dan dunia industri,” jelasnya.
Mantan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITN Malang itu melanjutkan, budaya ITN Malang sebelumnya cenderung pada dunia akademisi.
Artinya, banyak dosen dan mahasiswa yang berhasil membuat penelitian atau produk teknologi tepat guna bagus, namun belum semua berdampak pada dunia industri dan masyarakat.
Padahal, banyak dunia industri yang sudah melirik. Begitu juga, tidak sedikit karya teknologi tepat guna dosen dan mahasiswa ITN Malang yang sudah mulai diimplementasikan. Seperti pembangunan listrik tenaga surya hingga pengolahan sampah.
“Untuk FTSP (Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan), sudah banyak sekali dosen yang punya rekognisi, digunakan untuk kepentingan kebijakan daerah. Misal, RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Itu banyak sekali. Tapi kami belum punya platformnya,” imbuhnya.
Untuk itu, melalui Center of Excellence, ITN berkomitmen memperluas jaringan sinergi sebagai wujud kontribusi dalam pembangunan bangsa.
Dengan melibatkan dunia industri dan masyarakat dan motede pembelajaran yang terintegrasi, diharapkan akan memperkuat skill, pengalaman dan kompetensi mahasiswa, sehingga menjadi lulusan yang berdaya saing.
“Sehingga bagaimana hasil karya dosen dan mahasiswa yang memang layak untuk dikomersialisasi, akan kami fasilitasi di situ (Center of Excellence). Dengan perkembangan ilmu pengutahan dan perkembangan teknologi saat ini, sangat dimungkinkan,” terang Awan.
Dengan membangun center of excellence ini, diharapkan pendapatan ITN Malang kini tidak lagi bertumpu dari pembayaran mahasiswa. Center of excellence singkatnya ditarget menjadi lini bisnis baru ITN Malang.
Awan menargetkan, di penghujung kepemimpinanya, dia manargetkan 30 persen pendapatan ITN Malang dari bisnis yang berbasiskan Inovasi dan Pengetahuan tersebut.
”Saya sempat dibuat heran, kok bisa kampus di Australia punya unit bisnis, yang ruangannya tidak terlalu besar, mungkin cuma dua kali ruangan saya ini, tapi kapitalisasi pasar-nya sangat besar,” tandasnya.
Untuk diketahui, Awan merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, dari pasangan FX Supardi (alm) dan Susilowati. Dulu, kedua orang tuanya merupakan pendidik. Ayah sebagai guru SMP, dan ibu guru SD.
Awan menikah dengan Ratih Cahyaratri Pribadi, teman satu almamater di Universitas Brawijaya tahun 2008, dan dikaruniai putri bernama Ardhanareswari Larasati Christiputri.
Awan merupakan sosok yang humanis, humble, dan berdedikasi. Ia mengenyam pendidikan S-1 di Teknik Elektro Universitas Brawijaya tahun 1999, kemudian melanjutkan S-2 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tahun 2008.
Lalu berkesempatan melanjutkan pendidikan S-3 Teknik Elektro di The University of Queensland (UQ), Australia tahun 2014 melalui program beasiswa dari Kemendikbud Ristek. Jenjang akademiknya diselesaikan dengan predikat cumlaude.
Jenjang karirnya sebagai dosen berawal dari diangkatnya Awan sebagai dosen PNS (Pegawai Negeri Sipil), yang diperbantukan di ITN Malang di Teknik Listrik D-3 sekitar tahun 2005.
Selama mengabdi di ITN Malang, Awan kerap terlibat sebagai tim penelitian. Penelitiannya sangat familiar dengan green technology terutama pengembangan energi baru terbarukan dan sistem smart grid.
Bahkan, saat kuliah S-2 Awan juga sempat menjadi research fellow Department of Electrical Engineering, Kumamoto University, Japan selama satu tahun pada 2029-2010.
Sedangkan saat menempuh program doktor Awan menyibukkan diri sebagai instruktur/tutor Akademik School of Information Technology and Electrical Engineering University of Queensland, Australia.
Pandangan Awan, ITN Malang harus menjadi salah satu perguruan tinggi yang bereputasi dengan menjadi barometer pengembangan teknologi di Indonesia. Serta menghasilkan lulusan yang berkualitas yang memiliki daya saing baik di tingkat nasional maupun internasional.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A