Tugumalang.id – Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) memberikan pendampingan pada agroindustri produk gula merah di Kediri untuk mekanisasi produksi dan perluasan pasar. Hal ini dilakukan demi meningkatkan produksi dan penjualan mereka.
Tim pengabdian masyarakat UM ini diketua oleh Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, M.P. Adapun UKM yang mendapat pendampingan tersebut yaitu UKM PT. Tiga Dewi Timur Raya (sebagai Mitra UKM 1) dan UD Al Mubarok (sebagai Mitra UKM 2). Keduanya berlokasi di Kediri Jawa Timur dan memproduksi gula merah tebu dan produk tambahan Brown sugar.
Baca Juga: Dekan Psikologi Universitas Negeri Malang Beri Wawasan Pemberdayaan bagi Organisasi Wanita di Balikpapan
Khususnya gula merah merupakan Produk Unggulan local specific yang berfungsi sebagai pemanis alami, kebutuhan terhadap produk ini terus meningkat seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap keamanan pangan dan banyaknya makanan berbahan baku gula merah.
Menurut Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, ditinjau dari aspek bisnis, gula merah tebu yang diproduksi oleh kedua UKM ini cukup menjanjikan. Ini mengingat kebutuhan akan gula merah tebu yang masih luas untuk kebutuhan berbagai industri seperti industri kecap, jamu, makanan, dan lain-lain. “Flavour-nya yang khas, tidak dapat digantikan oleh gula lain seperti gula pasir,” kata dia.
Selain untuk memenuhi kebutuhan nasional sebagai substitusi bahan baku makanan, potensi gula merah juga berpeluang besar sebagai komoditas ekspor ke mancanegara seperti Kanada, Amerika, Belgia, Australia, dan Eropa. Diketahui perkembangan permintaan di sana semakin meningkat tiap tahunnya.
Baca Juga: Kuliah Tamu Mahasiswa Pascasarjana, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang Gandeng Dosen Asal Malaysia
Menurut Menurut Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, perkembangan permintaan dan peluang pasar tersebut perlu direspons secara optimal oleh Agroindustri (UKM gula merah tebu) di Kabupaten Kediri.
Jenis UKM ini di Kediri berjumlah sekitar 200 termasuk oleh mitra PT. Tiga Dewi Timur Raya dan UD Al Mubarok Kediri Jawa Timur. “UKM gula merah di Mitra Kediri berproduksi berdasarkan pengalaman dan kebutuhan dan masih perlu inovasi teknologi yang di adopsi,” paparnya.
Kondisi eksisting mitra UKM 1 (PT. Tiga Dewi Timur Raya) saat ini secara operasional didukung oleh tenaga kerja sejumlah 23 karyawan terdiri dari 13 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.
Operasional UKM mitra ini didukung oleh mesin dan peralatan berupa mesin pengilingan tebu, mesin steam boiler dan alat kawah pemasak, kapasitas produksinya sekitar 4 ton/hari (24 jam) dengan capain omzet usaha sekitar Rp 1 Miliar.
Adapun pemasaran produk masih lokal Kota/Kabupaten Kediri dan beberapa Kota di Jawa Timur seperti Blitar, Tulungagung, Madiun dan sekitarnya.
Sedangkan jaminan kontinyuitas bahan baku diperoleh dari pasokan petani tebu lokal. Produk Gula merah tebu yang diproduksi mitra UKM 1 ini sudah mempunyai izin edar produk pangan olahan dari BPOM RI dengan nomor MD251137001451 dan Sertifikasi HALAL dengan nomor ID00110000264290522.
Kondisi eksisting mitra UKM 2 (UD Al Mubarok) saat ini secara operasional didukung oleh tenaga kerja sejumlah 8 karyawan terdiri dari 6 orang laki-laki dan 2 orang Perempuan.
Operasional UKM mitra ini didukung oleh mesin dan peralatan berupa mesin pengilingan tebu, kawah pemasak nira dengan diameter 100 cm sebanyak 6 buah.
Kapasitas produksinya sekitar 800 kg/hari (12 jam) dengan capain omzet usaha sekitar Rp 200 s/d 300 juta/bulan. Adapun pemasaran produk dibeli oleh pedagang yang mempunyai DO ke industri/pabrik kecap yang ada di dalam provinsi maupun luar provinsi.
Sedangkan jaminan kontinyuitas bahan baku diperoleh dari pasokan petani tebu lokal dan antar daerah. UD Al Mubarok ini sudah mempunyai Surat nomor izin Berusaha (NIB) No. 9120216040621.
Program yang dilaksankan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan perluasan pasar agroindustri produk gula merah Kediri sampai menembus pasar ekspor.
Karena itu, imbuh Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, permasalahan prioritas yang mendesak untuk diselesaikan adalah peningkatan mekanisasi proses produksi, manajemen usaha, dan perluasan pasar.
Adapun tahapan proses pengolahan pembuatan gula merah adalah sebagai berikut: (1) Penerimaan nira dari pengepresan/penggilingan, (2) Penyaringan, (3) Pemurnian, (4) Pemasakan/ Pemanasan, (5) Pencetakan, (6) Pendinginan (Cooling), (7) Penutupan Kemasan Primer, (8) Pengemasan Sekunder dan Pelabelan. Berikut diagram alir proses pembuatan gula merah deserta dokumentasi kondisi eksisting produksi mitra.
Untuk itulah dilakukan kegiatan aplikatif berupa penerapan teknologi Inovasi dan Iptek lain berupa pelatihan dan pendampingan seperti:
- Sosialisasi dan Pembuatan 1 unit mesin cooling system kapasitas 100 kg/proses untuk mengatasi higienitas dan kecepatan pendinginan gula merah cair dan meningkatkan kualitas kecerahan warna.
- Pembuatan dan aplikasi 1 unit mesin Hammer mill kapasitas 60 kg/jam untuk meningkatkan kapasitas produksi penggilingan dengan kekasaran merata.
- Sosialisasi, Pembuatan dan aplikasi 1 unit mesin Penggilingan tebu kapasitas 1,5 sd 2 ton/hari
- Pelatihan, pendampingan desain kemasan dan pembuatan paking/kemasan yang lebih marketable.
- Pelatihan, pendampingan dalam menggunakan aplikasi pembukuan usaha
- Pelatihan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
- Evaluasi dan monitoring program yang telah dilaksanakan dan keberlanjutannya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Sumber: Rilis Tim Peneliti UM
Editor: Herlianto. A