Malang – Seorang warga Kampung Putih, Kecamatan Klojen, Kota Malang yang dikabarkan hilang terbawa arus sungai belum ditemukan hingga Sabtu (19/11/2022) siang. Kini, Tim Gabungan terjun menyusuri aliran Sungai Brantas.
Salah satunya, Search and Rescue Unit (SRU) Air Malang Raya, dengan 8 personelnya menyusuri sungai mulai dari kawasan Pasar Bunga, Spendid, Kota Malang. Di tengah arus sungai yang tampak cukup deras, para personel menyusuri sudut sudut sungai.
“Kami melakukan susur sungai, kami cek di sisi sisi sungai. Kami cek ranting ranting pohon di sungai, barang kali korban tersangkut,” kata Adit K, anggota SRU Air Malang Raya.
Dia menyebutkan akan terus berupaya melakukan pencarian korban hingga ditemukan. Meski cuaca sudah tidak hujan, arus sungai yang deras menjadi kendala dalam pencarian korban.
“Untuk pencarian, biasanya sampai 7 hari kalau memang korban belum ditemukan. Namun tentu harapan kami, korban segera ditemukan,” ujarnya.

Menurutnya, selain tim SRU Air Malang Raya juga terdapat tim pemantau darat yang tersebar di beberapa titik di aliran Sungai Brantas. Bahkan pemantauan juga dilakukan hingga di aliran Sungai Brantas wilayah Kabupaten Malang.
“Jadi di darat juga ada tim lain yang memantau. Ini tersebar di sepanjang aliran sungai. Mulai di jembatan jembatan sampai Dam Sengguruh,” tuturnya.
Diketahui, korban adalah Djoko Djojo Moeljono (59), warga RT07/RW 06, Kampung Putih, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dari informasi awal yang Adit dapatkan, korban diduga terbawa arus Sungai Brantas.
“Informasi awal, di depan rumahnya, kurang jelas alasannya, dia melempar kasur ke sungai. Lalu dia lompat di atas kasur itu,” ungkap Adit.
Setelah itu, saksi melihat korban sudah terbawa arus sungai hingga di sekitar Jembatan Jalan Kahuripan, Kota Malang. Namun saksi dan warga tidak bisa melakukan penyelamatan lantaran arus sungai memang cukup deras.
“Sebelumnya, saksi mengatakan korban sempat pamitan ke salah satu warga kalau mau pergi jauh,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko