Tugumalang.id – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan wadah pembentukan mahasiswa yang berlandasakan nilai-nilai keislaman dan keindonesian yang menjunjung tinggi keintelektulan dan diskursus problematika sosial.
Kota Malang salah satu daerah yang mampu mencetak kader-kader PMII yang tidak hanya berbasis kuantitas namun juga kualitas.
Salah satunya Akhmad Bukhori, mantan Ketua Komisariat Sunan Ampel Malang masa khidmad 2018-2019, yang hari ini mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PC PMII Malang, Masa Khidmad 2021-2022.
Ia melihat perbincangan tentang inovasi kaderisasi dPC an wacana gerakan PMII kota Malang tak lekang ditelan waktu. Semangat terus tumbuh sejalan dengan bergeraknya zaman menjadikan PMII semakin unggul sekaligus berperadaban.
“Hal itu merupakan ikhtiar dasar yang perlu ditanam. Keduanya tak boleh dipisahkan. Baik inovasi kaderisasi maupun wacana gerakan,” tegasnya.
Hal itulah yang melandasinya mengambil visi “Mewujudkan PMII kota Malanag yang unggul, profesional, dan berperadaban”. Sebab PMII kota Malang sebagai organisasi di tingkat daerah dapat dikatakan sudah sangat matang dengan jumlah kader yang melimpah baik secara kualitas maupun kuantitas.
“Sebuah data nasional yang pernah diinventarisir oleh PB PMII 2012, Kota Malang menjadi salah satu cabang yang paling banyak menyumbang jumlah anggota baru atau anggota aktif pada tiap tahunnya,” jelasnya.
Baginya tidak berlebihan kiranya apabila PMII kota Malang di sebut-sebut sebagai episentrum kaderisasi PMII secara nasional. Selain karena banyaknya jumlah komisariat dan rayon yang melakukan rekrutmen anggota baru secara oterus menerus.
Disisi lain, Akhmad Bukhori yang juga telah membukukan karyanya berjudul Jalan Pergerakan ini, mengusung enam misi yang dianggap relavan dan mampu menjawab tantangan untuk PMII Kota Malang ke depan.
Pertama, pembentukan dan pengembangan tim instruktur. Baginya ini sangat penting sebab ebagai organisasi yang dituntut mencetak kader-kader yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai PMII harus ada tim khusus dalam menanggani secara intensif.
Kedua, Digitalisasi administrasi. Tak dapat dipungkiri bahwa kondisi hari ini serba teknologi. Semua orang mampu mengakses segala kebutuhan informasi dengan cepat dan tepat.
“Digitalisasi administrasi diharapkan mampu menjadikan PMII, sebagai organisasi yang tidak hanya disiplin administrasi saja, namun juga akses data lebih mudah,” jelasnya.
Selanjutnya, standarisasi kaderisasi. Tentu ini hal mutlak yang harus terpenuhi. Sebab kemampuan kader yang menjadi jawaban keresahan masyarakat harus memiliki kemampuan serta skill yang benar-benar profesional itu sesuai dengan misi. Makanya perlu dan penting adanya standarisasi kaderisasi.
Selain itu juga optimalisasi kelompok profesi juga menjadi fokus akhmad Bukhori. Melihat selama ini banyaknya kader yang belum menemukan fashion skill seseuai dengan kebutuhan. Yang artinya membutuhkan pemetaan sesuai dengan konteks zaman dan tempat nantinya para kader terjun.
Pria kelahiran Pontianak, 31 Maret 1996 ini juga mencanangkan rancangan rencana strategis (renstra) gerakan jangka panjang. Sebagai rel pergerakan nantinya para kader PMII Kota Malang.
Akmad Bukhori yang juga mantan Biro Komunikasi dan Hubungan Pesantren PC PMII Masa Periode 2019-2021 ini juga nantinya akan mengoptimalisasikan penelitian dan pengembangannya.
“SDM yang ada di PMII harus dioptimalkan dalam bidang penelitian, sebab dari penelitian inilah kita memiliki kekuatan data yang akurat serta mampu merancang solusi yang tepat,” tegasnya.