Tugumalang.id – Pemerintah Kota Batu telah memberlakukan starus Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi jelang menghadapi musim penghujan.
Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan di wilayah Jawa Timur sudah dimulai pada 1 November 2024.
Penetapan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi ini diberlakukan hingga 30 April 2025 mendatang. Untuk menghadapinya, BPBD Kota Batu memulai simulasi langkah antisipasi bencana gempa bumi hingga kebakaran sejak Senin (11/11/2024) kemarin.
Baca Juga: Dukung Pembinaan Masyarakat Tangguh Bencana, Pemkab Malang Terima Penghargaan dari PMI Pusat
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengingatkan seluruh pasukan gabungan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana, termasuk dari segi perlengkapan hingga penguatan edukasi masyarakat.
Mengingat Kota Batu menjadi salah satu daerah rawan bencana secara faktor geografis, ia menekankan agar antisipasi penanggulangan bencana nanti melibatkan segenap unsur secara multihelix.
Ada 6 potensi ancaman bencana, kata Aries, yang harus diwaspadai. Mulai ancaman tanah longsor, banjir bandang, banjir genangan, gempa bumi, letusan gunung api, cuaca ekstrem, angin kencang, dan kebakaran hutan.
Kewaspadaan musti ditingkatkan lagi karena dalam beberapa waktu terakhir terjadi fenomena peningkatan bencana setiap tahunnya. Menurut data statistik kejadian bencana yang terjadi di Kota Batu pada 2023 mencapai 206 kejadian bencana.
Aries menegaskan dari sekian banyak kejadian memang didominasi bencana hidrometeorologi sebanyak 72 persen. Lalu, menurun di tahun 2024 menjadi sebanyak 88 kejadian bencana hidrometrologi.
Baca Juga: Berikut Kontak Darurat yang Perlu Disiapkan saat Mudik, Ada Nomor Polisi Sampai Ambulans
Aries meminta BPBD Kota Batu mengevaluasi kembali seluruh kelengkapan peralatan dan sarana prasaranal kapasitas tim dengan pelaksanaan pelatihan hingga simulasi bencana secara berkala di masing-masing tempat rawan.
”Saya kira harus ada kesamaan persepsi antar lintas stakeholder sehingga penanganan bisa tepat dan cepat dilakukan,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar pengawasan dan kesadaran kesiapsiagaan juga dilakukan di lingkungan sekolah-sekolah. Sejauh ini, pihaknya telah melaksanakan peningkatan antisipasi pada bencana melalui pemetaan rawan bencana di setiap kawasan.
”Saya mengimbau untuk semua masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan, jangan cuek terhadap lingkungan. Kalau ada sesuatu yang terjadi maka komunikasi harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih luas,” imbuhnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A