MALANG, Tugumalang.id – Pesan khusus disampaikan Penanggung Jawab Museum Brawijaya Malang, Letkol. Kav. Tutur Suswantoro, S.Pd, M.I.P di tengah peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2024 ini.
Saat Tugumalang.id menyambangi Musuem Brawijaya, Tutur menyambut dengan hangat dan berbicara banyak tentang museum dan generasi muda Indonesia.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Pelaksana Sejarah dan Pembinaan Mental dan Sejarah (Bintaljarah) Kodam V Brawijaya itu banyak berbicara tentang peran museum dan generasi muda di tengah peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Baca Juga: Gerbong Maut Museum Brawijaya Malang
Menurut Tutur, museum memiliki peran penting dalam mengedukasi dan mewariskan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa kepada generasi muda selaku pewaris di masa depan.
Keberadaan Museum Brawijaya sebagai salah satu museum perjuangan di Kota Malang yang menyimpan benda-benda historis saksi bisu perjuangan bangsa bukan hanya sekedar tempat persinggahan bagi kaum anak muda melihat koleksi benda sejarah.
Tetapi juga bagaimana museum bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi muda untuk mengisi kemerdekaan karena peran mereka sebagai tulang punggung masa depan bangsa Indonesia.
Baca Juga: 4 Fakta Museum Brawijaya Kota Malang
Di sisi lain generasi muda Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang tidak mudah di tengah perkembangan teknologi yang semakin masif dan disrupsi informasi yang jika tidak dikelola dengan baik dapat meruntuhkan nilai-nilai kebangsaan.
Hal itulah yang dilihat Tutur bahwa museum khususnya Museum Brawijaya memiliki peran penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dikalangan generasi muda.
“Kemerdekaan ini menjadi tulang punggung generasi muda penerus bangsa yang harus lebih kuat dan lebih berkarakter menghadapi situasi dan kondisi saat ini. Museum harapannya bisa membentuk generasi muda penerus bangsa untuk mengisi kemerdekaan. Itu yang jadi cita-cita kami,” ungkapnya.
“Dengan situasi yang ada saat ini, kami sangat berharap museum ini (Museum Brawijaya) menjadi tempat edukasi dan rekreasi bagi generasi penerus bangsa. Kami telah melakukan berbagai upaya membuat museum ini menarik,” terang Tutur.
Pihaknya menambahkan tantangan yang dihadapi generasi muda seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari jauh lebih sulit. Karena jika diibaratkan seperti sebuah peperangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Musuh generasi muda saat ini tidak terlihat seperti informasi-informasi negatif yang menjerumuskan anak muda pada tindakan negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Berbeda dengan perjuangan di masa lalu, dimana para pemuda harus angkat senjata melawan penjajah yang nampak di depan mata.
selain itu, generasi muda juga dihadapkan pada tantangan di delapan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara atau astagatra yang meliputi geografi, sumber kekayaan alam, demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Karena pengaruh hal-hal negatif dari disrupsi informasi yang diterima generasi muda dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa di delapan aspek kehidupan tersebut.
Tantangan itulah yang menurut pandangan Tutur perlu disikapi dengan bijak oleh generasi muda Indonesia saat ini. Sebagaimana tema Hari Kemerdekaan RI ke-79 yakni Nusantara Baru, Indonesia Maju, generasi muda Indonesia harus mengisi kemerdekaan saat ini dan masa depan dengan hal-hal yang positif.
“Kita ini negara kaya dan ini harus disadari. Melalui museum ini generasi muda dapat paham dan merasakan timbulnya kesadaran serta semangat bahwa ke depan tantangan lebih besar karena musuhnya tidak terlihat. Untuk menghancurkan sebuah negara itu sangat mudah tanpa membutuhkan biaya yang besar karena sekarang musuhnya asimetris,” bebernya.
“Isu-isu merusak tatanan kehidupan melalui medsos (media sosial) itu lebih berat. Generasi muda kita harus paham, merasakan, dan kemudian memiliki semangat menghadapi tantangan ke depan yang lebih berat,” tutup Tutur.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A