MALANG, Tugumalang – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. 15 November lalu, terjadi banjir lahar Semeru yang menghanyutkan truk pasir.
Tak hanya itu, sebelumnya juga terjadi hal yang sama, tepatnya tanggal 9 Nov 2022, pada pukul 15.50 gunung ini melontarkan abu setinggi 1,5 kilometer.
Tingkat aktivitas Gunung Semeru, hingga sekarang berada pada level III atau siaga. Dalam kondisi ini, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Semeru memberikan rekomendasi berikut.
1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
2. Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Perlu diketahui, tingkat aktivitas gunung berapi ada 4. Pertama Aktif normal, waspada, siaga seperti Semeru saat ini yang artinya level status yang menunjukkan bahwa gunung berapi akan mengeluarkan magma dan letusan. Sementara yang terakhir adalah awas. Pada level ini, masyarakat yang berada di kaki gunung berapi harus mengungsi.
Reporter: Bayu Eka
editor: jatmiko