MALANG – Gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas guguran alias erupsi pada Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 17.24 WIB.
Guguran awan panas sudah meluncur sejauh 4,5 kilometer menuju aliran lahar di kawasan Sumber Mujur dan Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
Hal ini dibenarkan Koordinator Tagana Lumajang Eko Santoso, bahwa asap tebal menyertai erupsi. Membawa material lahar dingin terjadi pada sekitar 17.30 WIB sore.
Aliran lahar dingin juga diperkirakan sudah mencapai aliran Curah Kobokan.
“Tapi kami masih tetap waspada dan dikhawatirkan ada aliran lahar lain. Sebagian warga yang merasa takut sudah mengungsi ke saudaranya. Tetap level II, Waspada,” ungkap dia dikonfirmasi reporter, malam hari.
Terkait erupsi disertai asap tebal membumbung tinggi, jelas Eko, terjadi karena saat lava panas itu meluncur disertai hujan abu di atas. Sehingga menimbulkan asap. ”Cukup kaget karena beberapa waktu sebelumnya aktivitas gunung tenang, tiba-tiba lagi erupsi,” ujarnya.
Hingga saat ini, tim relawan kebencanaan Tagana, BPBD dan aparat kepolisian sudah mengamankan warga. Situasi masih kondusif. Hingga saat ini pihaknya terus memantau terkait aktivitas Gunung Semeru.
”Saat ini sudah terpantau hujan abu di wilayah Desa Pasru, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang. Karena arah angin menuju utara. Terus kita lihat perkembangan dan waspada jika ada luncuran lahar dingin lanjutan,” pungkasnya.
Sementara, Ketua RT Dusun Sumbersari, Zaenal Abidin juga mengatakan hal serupa. Sejumlah warganya juga mulai mengungsi ke zona aman baik di Masjid atau Balai Desa Supiturang. ”Statusnya masih kondusif, level II, Waspada. Kami tetap waspada dan berjaga-jaga,. Semoga tidak ada kejadian apa-apa,” harapnya.
Menurut laporan pengamatan visual sementara dari PVMBG, terlihat asap meluncur ke arah tenggara. Diduga dari kawah Jonggring Kaloko. Asap itu berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.
”Sedangkan untuk hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin,” sebut
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.
Terkait status gunung, saat ini masih berada pada level II atau ‘Waspada’ dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang melakukan evaluasi lebih lanjut.
Sementara itu, masyarakat yang bermukim di sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan dan sekitarnya, diharapkan tetap waspada, untuk menghadapi kemungkinan potensi bencana susulan.
Dalam hal ini, khususnya masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan, diminta tetap waspada dalam menghadapi adanya intensitas curah hujan yang tinggi, sebab hal itu dapat memicu terjadinya banjir lahar dingin.