Tugumalang.id – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) melalui Himaprodi Perbankan Syariah (PBS) menggelar webinar bertajuk “Peran Perbankan Syariah dalam Mendukung Kebangkitan UMKM di Indonesia”.
Webinar yang menggandeng PT Bank Syariah Indonesia (BSI) ini, diselenggarakan secara hybrid yang dihadiri oleh 25 mahasiswa secara luring dan 300 mahasiswa secara daring.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi berharap webinar ini bisa membuat mahasiswa Perbankan Syariah FEB Unisma ikut andil mendukung program pemerintah mengenai UMKM.
“Dengan diadakan acara webinar ini, semoga bisa menanggulangi kendala perekonomian di Indonesia saat ini dan memberikan pemahaman secara luas kepada masyarakat tentang produk perbankan syariah ataupun program perbankan syariah di Indonesia sebagai salah satu bentuk untuk dukungan untuk membangkitkan kualitas ekonomi yang lebih baik lagi,” imbuhnya.
Diana juga menyampaikan bahwa peran perbankan syariah sangat dibutuhkan untuk mendukung berkembangnya UMKM yang ada di Indonesia.
“Tentang bagaimana praktisi memberikan informasi terkait peran Bank Syariah Indonesia. Webinar ini dibentuk ada alasannya, di mana pandemi selama dua tahun memberikan dampak khususnya pada UMKM. Hantaman pandemi telah memberikan dampak pada sektor perekonomian terutama UMKM. Penurunan ini tentunya berdampak pada perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Kata dia, berdasarkan survei Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) kepada 195.099 UMKM, dampak dari pandemi yakni 23,10 persen UMKM mengalami penurunan omzet usaha, 19,50 persen terhambat distribusi, dan 19,45 persen mengalami kendala permodalan.
Begitu juga dengan hasil survei Bank Pembangunan Asia (ADB) yang menunjukkan kondisi sama, yaitu 30,5 persen UMKM di Indonesia menghadapi penurunan permintaan domestik dan sebanyak 48,6 persen UMKM tutup sementara.
Menurutnya, pemulihan UMKM menjadi prioritas pemerintah, mengingat UMKM merupakan salah satu pilar penting dalam kebangkitan ekonomi nasional.
Dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, UMKM berkontribusi 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Lebih lanjut, Diana menekankan peran dari keuangan syariah sebagai salah satu instrumen yang berperan penting dalam mendukung program pemulihan ekonomi dan mengurangi kemiskinan melalui pemberdayaan usaha atau ekonomi masyarakat.
“Dengan pengelolaan dan transaksi berdasarkan prinsip keadilan dan ketulusan akan terlihat dari mekanisme pembiayaan risiko yang adil dalam pembiayaan syariah serta kehadiran sosial keuangan syariah seperti zakat, waqaf, dan infaq. Keuangan syariah berperan penting berdasarkan Islamic Global Report tahun 2020, keuangan syariah diprediksi akan senantiasa stabil meskipun dihantam pandemi,” jelasnya.
Hadir sebagai narasumber webinar ini yakni Bussiness Development Micro and Powning Regional VIII Surabaya PT BSI, Tri Prasetyo Tomo.
Dia menyampaikan bahwa melihat perkembangan sejak pandemi COVID-19, BSI masih meningkat dan berperan dalam perekonomian UMKM sebesar 40 persen dalam memulihkan perekonomian Indonesia di berbagai sektor yakni sektor utama, UMKM ini sendiri yaitu dalam pertanian, perikanan, perkebunan, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, penyediaan akomodasi makanan dan minuman, serta pengangkutan pergudangan.
“BSI mengembangkan model bisnis dalam penguatan UMKM melalui pembiayaan yang berkesinambungan, pemberdayaan UMKM Center dan Portal,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekonomi sehingga meningkatnya industri halal Indonesia pada tahun 2020.
“Nilai perdagangan industri halal dan perbankan syariah fokus melakukan pengembangan sektor riil, khususnya pada UMKM. Tantangan yang dihadapi ini yaitu market share industri jasa keuangan syariah yang masih relatif kecil yaitu sebesar 9.90 persen dari aset industri,” bebernya.
Kata dia, lembaga keungan syariah harus memiliki infrastruktur yang kuat dan lengkap dalam mengembangkan bisnis model untuk penguatan UMKM, mencakup pembiayaan yang berkesinambungan terdiri dari inkubator, mikro program, mikro program dan komersial, mikro komersil KMKE/KMKI/investasi.
“Pemberdayaan UMKM Center dan Portal yang terdiri dari pelatihan dan pendampingan, informasi dan konsultasi, display dan market place, co-working space, komunitas UMKM BSI, campaign UMKM BSI, dan juga penguatan akses pasar yang terdiri dari UMKM expo, pelatihan go digital, kemitraan, avalis, dan off taker,” bebernya.
Kata dia, BSI akan segera meluncurkan UMKM Center yang berada di Aceh yang akan segera launching dalam waktu dekat ini.
“Ada beberapa good mindset UMKM agar sukses di antaranya memiliki visi dan misi yang besar, bekerjasama dengan tim, berani mengambil risiko, mengoptimalkan penjualan, selalu ingin jadi lebih baik, mencintai bisnis yang telah dibangun, dan learning proses,” pungkasnya.(ads)
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id