MALANG, Tugumalang.id – Kasus gagal ginjal di kalangan anak-anak menjadi masalah serius akhir-akhir ini. Fenomena cuci darah di kalangan anak-anak meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah fenomena anak menjalani cuci darah di RSCM Jakarta Pusat yang menjadi perbincangan publik.
Sebagai seorang penyintas, Dea Nenaressa Kerling turut angkat bicara mengomentari kasus gagal ginjal di kalangan anak-anak sehingga mereka harus cuci darah. Perempuan yang berprofesi sebagai guru itu seringkali memberikan pendapatnya dan mencoba mengedukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal bagi anak muda.
Dea menilai maraknya kasus gagal ginjal di kalangan anak muda dan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tak terlepas dari masih seringnya anak muda menyepelekan masalah kesehatan termasuk menjaga kesehatan ginjal.
Baca Juga: Menahan Buang Air Kecil, Kebiasaan Sepele yang Bisa Akibatkan 5 Bahaya Ini
Sebagai seorang penyintas, ia merasakan betul bagaimana upaya berjuang melawan penyakit yang dideritanya dan harus harus menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu. Apa yang dirasakannya itulah yang membuat Dea ingin berbagi kepada anak muda agar tidak abai terhadap kondisi kesehatan ginjal.
“Saya sering banget ngebahas tentang gagal ginjal kronis lewat sosmed (sosial media). Cuman ternyata masih banyak banget yang belum paham tentang gawatnya penyakit ini (gagal ginjal). Masih banyak yang menyepelekan tentang kesehatan dan berpikir kalau masih muda enggak bakal kena penyakit aneh-aneh,” paparnya.
“Padahal pada kenyataannya kasus gagal ginjal kronik naik terus dan mirisnya banyak banget yang masih muda, umur 10 tahun, 20 tahun, dan lain-lain,” imbuh alumni Universitas Negeri Malang (UM) tersebut.
Lebih lanjut, Dea pun menjelaskan tentang fungsi ginjal dan alasan mengapa setiap orang perlu memberi perhatian untuk tetap menjaga kondisi kesehatan ginjal mereka masing-masing terutama anak muda. Menurutnya ginjal memiliki peran penting dalam tubuh tetapi masyarakat seringkali masih abai dengan banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang membahayakan bagi kondisi kesehatan ginjal.
Keadaan tersebut pun tidak disadari oleh masyarakat terutama anak-anak yang masih gemar mengkonsumsi makanan dan minuman instan berpengawet.
“Fungsi ginjal adalah untuk membuang racun, kadar garam, air, dan mineral berlebih serta limbah yang berlebihan dalam tubuh,” terangnya.
Baca Juga: Waspada! Volume Buang Air Kecil Menurun, Salah Satu Gejala Gangguan Gagal Ginjal Akut
“Pemicu terjadinya gagal ginjal sangat beragam dalam tubuh manusia, ada dua ginjal yang sebenarnya sudah sangat-sangat cukup dan luar biasa menangani tugas tersebut. Namun zaman terus berubah, sekarang semua serba instan dan jajan semua sudah ada pengawetnya,” jelas Dea.
Kepada Tugumalang.id, ia pun membagikan tips agar anak-anak dapat terhindar dari resiko penyakit gagal ginjal yang mengharuskan mereka untuk melakukan cuci darah. Menurutnya yang paling utama adalah menjaga pola makan dan minum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu juga menghindari makanan dan minuman yang banyak mengandung pemanis buatan dan juga pengawet.
Akan lebih baik apabila menyiapkan bekal sendiri dari rumah saat ke sekolah daripada membeli makanan atau minuman yang kurang terjamin dari sisi gizi maupun kebersihannya.
“Pesan saya untuk anak muda kalau sekolah atau kerja mending bawa bekal saja. Lebih aman dan terpercaya karena tau isi dari makanan kita ini apa. Jangan kebanyakan mie-mie-an, terus minuman-minuman kemasan atau seperti yang di jalan-jalan itu,” ujarnya.
Baca Juga: Perjuangan Guru Honorer 10 Tahun Jalani Cuci Darah
Tidak hanya menjaga konsumsi selama berada di luar rumah. Dea juga memberi pesan kepada anak muda untuk seimbang dalam mengkonsumsi air putih sesuai dengan anjuran. Ia menyebut konsumsi air putih berperan penting dalam menjaga kondisi ginjal.
“Selain makanan berpengawet, perhatikan air yang diminum setiap harinya. Ginjal ini tidak bisa menerima terlalu banyak air, juga enggak bisa kalau terlalu sedikit. Banyak minum air putih tapi jangan berlebihan atau over,” jelas Dea.
“Ada tambahan juga jangan terlalu over ke buah dan sayur karena akan berat banget ke ginjal. Intinya asal seimbang,” sambungnya.
Tips itulah yang disampaikan kepada anak-anak dan juga anak muda tentang bahaya jika tidak menerapkan konsumsi makanan dan minuman dengan baik yang dapat berimbas pada kondisi kesehatan ginjal. Agar pengalamannya sebagai pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang sudah cuci darah selama 14 tahun dan gagal ginjal kronis serta pengidap hipertiroid, hiperparatiroid, dan post op Total Hip Replacement (THR) tidak dirasakan oleh anak-anak.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko