dr. Syifa Mustika, Sp.PD-KGEH., FINASIM*
Penyakit diabetes tentu sudah tidak asing lagi bagi. Dikenal dengan istilah kencing manis.
Diabetes merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh untuk menyerap gula didalam darah karena tidak adanya atau berkurangnya hormon insulin ataupun resistensi insulin.
Gejala penyakit diabetes cukup umum diketahui oleh orang awam, seperti : sering buang air kecil, sering merasa haus, sering lapar, turunnya berat badan, sulitnya penyembuhan luka, dan lain-lain.
Tetapi, pernahkah Anda mendengar adanya keluhan gangguan pencernaan pada penderita diabetes?
Dikutip dari unggahan di akun Instagram @dr.syifamustika
Ternyata, gangguan pencernaan pada penderita diabetes sering terjadi juga lho…..
Seringnya berupa gangguan pergerakan esofagus atau kerongkongan, refluks esofagus (naiknya asam lambung ke kerongkongan), dan gangguan pergerakan lambung.
Hingga saat ini, teori yang paling kuat mendasari adanya gangguan sistem pencernaan pada penderita diabetes adalah terjadinya kerusakan saraf otonom, yaitu saraf yang mengatur kerja dari organ-organ dengan sendirinya tanpa diatur oleh kita.
Kerusakan saraf otonom pada penderita diabetes sebetulnya merupakan salah satu komplikasi diabetes, yaitu neuropati atau kerusakan saraf.
Kerusakan saraf otonom mengakibatkan perubahan kerja dari sistem pencernaan terutama esofagus dan lambung.
Pemberian insulin mampu memperbaiki kontrol gula darah dan resistensi insulin sehingga gangguan pencernaan bisa lekas membaik.
Yang jelas, kencing manis nggak ada hubungannya dengan mulut manis yang lihai memberikan janji manis di awal dengan kenyataan pahit di akhir.
Karena kalau hanya manis di awal doang, aaah, permen karet juga bisa…. 😇
#CandaManisDiAwal
Ketua Satgas NU Peduli COVID-19 Malang Raya*