MALANG, Tugumalang.id – Sit-up merupakan latihan fisik yang gerakannya berfokus pada otot perut, terutama otot perut bagian atas. Sebagian besar orang pernah melakukan sit-up untuk membentuk otot perut mereka.
Ketika di sekolah, gerakan ini pernah dipraktikkan saat jam olahraga. Bahkan sit-up biasanya dijadikan sebagai salah satu ujian fisik masuk institusi TNI atau Polri.
Meskipun populer, sebenarnya sit-up bukanlah metode terbaik untuk melatih otot perut. Banyak ahli kebugaran menganggap gerakan ini kurang efektiif karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan cedera pada punggung.
Baca Juga: Melihat Budaya Olahraga di Tengah Kesibukan Jakarta
Latihan ini dapat membebani punggung. Sit-up mengharuskanmu untuk melenturkan badan secara berulang-ulang. Hal ini meningkatkan tekanan dan ketegangan pada beberapa struktur di punggung.
Gerakan ini memberikan gaya kompresi pada tulang belakang. Gaya ini dapat menyebabkan atau berkontribusi pada nyeri punggung bawah dan cedera seperti otot tegang atau herniasi diskus.
Sit-up mendorong tulang belakang yang melengkung ke lantai dan melibatkan fleksor pinggul, otot-otot yang membentang dari paha ke vertebra lumbalis di punggung bawah.
Jika fleksor pinggul terlalu kuat atau terlalu kencang, otot tersebut akan menarik tulang belakang bagian bawah, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan di punggung bagian bawah.
Baca Juga: Mengenal Obat Angkak, Efektif Mengobati Demam Berdarah?
Angkatan Darat AS, misalnya, mulai menghapus sit-up dari program latihannya setelah ditemukan sebuah penelitian yang berjudul “Incidence of acute injury related to fitness testing of U.S. Army personnel” bahwa latihan tersebut menyebabkan lebih dari separuh cedera yang dilaporkan sendiri di antara personel Angkatan Darat.
1. Tekanan pada Tulang Belakang
Salah satu masalah utama dengan sit-up adalah bahwa sit-up dapat memberikan banyak tekanan pada tulang belakang . Tulang belakang tertekan saat mengangkat tubuh bagian atas ke arah lutut.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Selain itu, tekanan ini dapat memberikan tekanan tambahan pada cakram di tulang belakang, yang dapat meningkatkan risiko herniasi cakram atau cedera lainnya.
2. Membuat Otot Punggung Tegang
Sit-up juga dapat memberi banyak tekanan pada otot-otot di punggung. Saat mengangkat tubuh bagian atas ke arah lutut, otot-otot punggung menjaga tulang belakang tetap stabil dan lurus.
Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan keseleo otot, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak enak pada badan.
Selain itu, ketegangan ini dapat memberikan tekanan ekstra pada otot dan tendon punggung, sehingga menambah kemungkinan terjadinya cedera.
3. Melibatkan Fleksor Pinggul
Sit-up juga melibatkan fleksor pinggul, sekelompok otot di sepanjang bagian depan panggul. Fleksor pinggul membantu menstabilkan tubuh bagian atas saat Anda mengangkat tubuh bagian atas dari lantai.
Namun, saat tegang atau terlalu banyak bekerja, fleksor pinggul menarik punggung bagian bawah, yang dapat menyebabkan nyeri punggung, kemiringan panggul anterior, dan ketidakseimbangan otot lainnya .
4. Risiko Cedera
Sit-up juga meningkatkan kemungkinan cedera punggung. Apabila tidak dilakukan dengan benar, sit-up dapat memberikan banyak tekanan pada punggung bawah, yang dapat menyebabkan cedera.
Selain itu, jika dilakukan terlalu kuat, hal itu dapat memberi banyak tekanan pada leher, yang juga dapat menyebabkan cedera. Selain itu, jika memiliki kondisi seperti herniasi diskus, sit-up dapat memperburuknya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Renaldiansyah Al hafidz (Magang)
Editor: Herlianto. A