MALANG – Seiring dengan berlakunya kurikulum merdeka di Sekolah Menengah Atas (SMA), perubahan paradigma pembelajaran kimia termasuk kimia Anoganik harus dilakukan. Topik Kimia Anorganik di sekolah mencakup Kimia golongan alkali dan alkali tanah, halogen, gas mulia, dan unsur-unsur periode ketiga.
Materi ini bersifat deskriptif, mengandung informasi tentang unsur, sifat-sifat fisika dan kimia, reaksi-reaksi, kelimpahannya dan pemisahannya dari mineral atau senyawa yang ada di alam. Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran saat ini, maka membelajarkan materi ini kepada siswa di sekolah menggunakan pendekatan kasus, problem-based, atau project-based learning.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, pada guru kimia yang tergabung dalam MGMP Kimia SMA Kabupaten Malang, sejauh ini belum optimal membelajarkan materi ini dengan kasus nyata atau kontekstual kepada siswa. Sebanyak 41% guru menyatakan perlu menguatkan implementasi pembelajaran kimia sesuai kurikulum merdeka disamping mengembangkan perencanaan pembelajaran(32%), dan sisanya perlu pengembangan perangkat pembelajaran dan media pembelajarannya.
Selain implementasi kurikulum merdeka, guru-guru kimia juga membutuhkan pendampingan mengembangkan masalah atau kasus untuk implementasi pembelajaran kimia unsur berbasis kasus atau masalah (Gambar 1b). Sebagian besar para guru mengambil kasus-kasus yang relevan dari internet (45,5%) dan sebanyak 31,8% belum pernah melakukannya. Oleh sebab itu, pendampingan para guru mengembangkan perangkat pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan kurikulum perlu dilakukan.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan seyogyanya dapat digunakan bersama-sama dan semua guru dapat berpartisipasi aktif mengembangkan gagasannya. Oleh sebab itu, perangkat pembelajaran tersebut dikemas dalam massive open online courses (MOOC) pada mooc.um.ac.id (Gambar 2).
Pada saat ini sebanyak 20 guru dari 20 sekolah telah di-enroll sebagai user. Para guru ini akan didampingi mengembangkan konten kimia unsur yang dibelajarkan di sekolah. Konten tersebut ditaruh di mooc.um.ac.id sehingga semua guru dapat mengakses konten tersebut, mendowonload, atau menggunakan langsung pada siswanya. Tahap berikutnya, semua guru yang tergabung dalam MGMP Kimia di Kabupaten Malang dapat menggunakannya.
Tim KBK Kimia Anorganik akan mendampingi para guru mengembangkan konten pembelajaran kimia unsur dan bagaimana membelajarkannya pada september-oktober 2022. Konten yang dikembangkan pada prinsipnya dapat membantu siswa belajar kimiaunsur dengan lebih menarik dan lebih mudah.
Siswa akan mulai pembelajarannya dengan fakta nyata kimia unsur di sekitar atau di Indonesia, baru kemudian menganalisis konsep untuk pemecahan masalah atau membuat ide atau gagasan yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Membuat siswa tertarik belajar kimia menjadi hal penting agar mereka dapat meneruskan belajar kimia ketika masuk ke Perguruan Tinggi.
KBK Kimia Anorganik turun full tim untuk mendampingi para guru kimia MGMP Kabupaten Malang. Tim kegiatan ini terdiri atas: I Wayan Dasna (Ketua tim), Husni Wahyu Wijaya, Nani Farida, Ubed Sonai Fahruddin Arozi, Danar, dan Meyga Evi Fermana Sari.
Kegiatan dilaksanakan secara luring dan pendampingan berikutnya dalam bentuk diskusi-diskusi implementasi akan dilaksanakan secara daring. Para guru sangat antusias dan termotivasi mengikuti kegiatan pembekalan pengembangan konten mooc kimia unsur (Gambar 3).
(Ads)