Tugumalang.id – Tiga sektor andalan ekonomi Kota Batu memang masih dapat bertahan selama pandemi COVID-19. Meski begitu, ketiganya terbilang megap-megap. Di tahun 2021 kemarin, target Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ketiga sektor itu belum memenuhi target.
Ketiga sektor andalan itu adalah sektor pariwisata, perdagangan, dan pertanian. Bahkan meski sudah ada program percepatan pemulihan ekonomi, tetap saja ketiga sektor itu masih megap-megap. Malah pandemi belum juga kunjung usai.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, bahwa di tahun 2021, pertumbuhan PDRB kategori jasa akomodasi pariwisata yang ditargetkan tumbuh 12,75 persen, berdasarkan data tahun 2020 masih di angka minus 23,13 persen.
Menurut Dewanti, hal ini disebabkan karena masih belum optimalnya event pariwisata yang digelar dan penyelenggara destinasi wisata dalam menerima kunjungan tamu wisata yang juga belum optimal.
”Tapi saya optimis angka pertumbuhan PDRB akan meningkat di tahun ini. Sekarang wisatawan sudah mulai kembali datang. Tingkat okupansi hotel juga sudah beranjak naik,” kata Dewanti, pada Kamis (24/2/2022).
Ke depan, Dewanti mendorong agar stakeholder dan masyarakat bersama membangun jaminan kepercayaan bagi wisatawan untuk datang. Kota Batu bisa dijamin aman, nyaman, dan sehat jika dikunjungi meski masih pandemi.
Lebih lanjut, untuk pertumbuhan PDRB kategori pertanian dan perikanan, disampaikan Dewanti, dari target pertumbuhan sebesar 6,86 persen, saat ini baru terealisasi di angka 3,08 persen.
”Ini masih belum capai target, tapi kami bersyukur angkanya masih terbilang positif. Artinya masih ada pertumbuhan,” ujarnya.
Di sektor pertanian nanti, pihaknya akan merilis berbagai inovasi di bidang penerapan teknologi pertanian bagi petani, pemenuhan kebutuhan pupuk pada kelompok tani, revitalisasi lahan apel, serta peningkatan produksi perikanan melalui diversifikasi produk, pengolahan dan pemasaran.
Lalu, untuk PDRB kategori perdagangan dan industri, sebelum ada pandemi pihaknya menargetkan bisa tumbuh 13 persen. Namun sampai akhir tahun lalu pertumbuhannya masih minus di angka 4,38 persen.
Nantinya, berbagai upaya akan diakukan seperti penyediaan sarana distribusi perdagangan, pembinaan dan pengendalian pengelola sarana distribusi perdagangan, pemantauan harga dan stok barang, serta pembangunan rumah kemasan.
”Selain itu, kami juga akan melakukan penyusunan kajian pembangunan industri kota, sehingga dapat memetakan potensi industri yang ada untuk dikembangkan selanjutnya,” jelas dia.
Meski begitu, imbuh Dewanti, meski target PDRB gagal capai target, target investasi di Kota Batu justru melambung. Dari target Rp 4,75 triliun capaian nilai investasi di Kota Batu pada tahun 2021 kemarin secara komulatif tembus Rp 8,13 triliun.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti